CIREBON – Bakal calon wakil bupati (bacawabup) Cirebon pasangan Rakyat, Drs H Yayat Ruhyat mengunjungi Keraton Kasepuhan, Kota Cirebon, Senin (15/01/2018).
Kunjungan bacawabup Cirebon Yayat Ruhyat ke Keraton Kasepuhan diterima langsung Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE dan penerimaan bacawabup Yayat Ruhyat diterima Sultan diruang spesial yakni ruangan Dalem Arum komplek Keraton Kasepuhan.
Usai menemui bacawabup Cirebon Yayat Ruhyat, Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat SE menegaskan siapapun para calon bupati maupun wakil bupati Cirebon yang akan ikut sebagai kontestan di Pilkada serentak 2018 harus lebih mengedepankan program yang lebih menyentuh ke masyarakat secara langsung terutama pada sektor ekonomi riil.
Disampaikan Sultan Arief, kesiapan mental dan hal lainya dalam menghadapi era globalisasi ini harus benar-benar disikapi serius, sebab bukan hanya program-program yang diungkapkan dalam visi misinya, namun pendekatan ke masyarakat secara langsung sebab masyarakat itu lebih butuh pemimpin yang lebih banyak turun ke lapangan.
“Masyarakat Cirebon butuh pemimpin yg mau turun langsung ke bawah karena mereka bisa mendengar langsung apa keluhanya,”ujar Sultan.
Sultan Sepuh XIV ini menegaskan, program-program unggulan yang disampaikan calon wakil bupati Cirebon Yayat Ruhyat kepadanya ini bisa bersinergi dengan program-program yang sudah ada, bahkan harus lebih ditingkatkan lagi, karena lanjutnya, keberadaan Bandara Internasional Kertajati ini akan berdampak luas ke Cirebon, juga program Cirebon Metropolitan ini siap tidak siap Cirebon harus siap.
Lebih lanjut disampaikan PRA Arief Natadingrat, keberadaan wisata religi yang ada serta wisata kuliner yang sudah muncul akan berdampak ke ekonomi masyarakat namun perlu ditata lagi lebih optimal.
“Termasuk industri-industri tradisional yang masih melekat dan menjadi profesi juga harus diberdayakan dengan pembinaan yang maksimal dan continue. Beberapa industri tradisional yang dimaksud Sultan Sepuh adalah industri gerabah di Sitiwinangun yang ada di Kecamatan Jamblang dan Batu alam di Palimanan dan lainnya juga jangan sampai dianak tirikan,” ungkap Sultan.
“Keberadaan wisata kuliner semacam empal gentong, industri batik di Trusmi itu agar jangan sampai macet serta jalur lintas Palimanan ke Cirebon juga perlu dikembangkan karena berdampak ke roda ekonomi masyarakat juga,” tandas Sultan Arief.
Sementara calon wakil bupati Cirebon, Drs H Yayat Ruhyat akan siap dan selalu minta petunjuk Sultan Sepuh jika nanti diberikan amanah menjadi pemimpin di Kabupaten Cirebon. “Program utama kami dengan calon bupati Cirebon pak H Rakhmat SE adalah penguatan dari segi ketahanan pangan,ekonomi sektor riil, serta program-program yang dititahkan pak Sultan Sepuh tadi menjadi bagian terpenting yang tidak bisa kami pisahkan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon,” ujar Yayat.
Kunjungan silaturahim Yayat ini merupakan calon kepala daerah yang pertama sowan ke Sultan Sepuh meski tanpa didampingi Calon bupati H Rakhmat SE yang berhalangan hadir karena masih ada kegiatan lain di Jakarta. Sultan Sepuh mendoakan agar calon bupati dan wakil bupati cirebon dengan jargon “RakYat” dipilih dan diberikan amanah oleh masyarakat Kabupaten Cirebon.
“Beliau menitipkan pada saya agar di perhatikan. Karena makam sunan gunung jadi ini adalah warisan Walisongo. Langkah yang pertama yang akan dilakukan adalah soal penataan, sehingga orang yang hendak berziarah atau mengunjungi itu nyaman. Salah satunya masalah parkir akan ditata rapih serta pedangangnya ditempakan sesuai tempatnya. Yang disampaikan Sultan garis besarnya dilakukan katena kaitan dengan destinasi wisata,” tandasnya. (gfr)