TASIKMALAYA – Wabah difteri mulai menyerang warga Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Tercatat sebanyak tujuh belas warga Kecamatan Bojong Gambir dan satu warga Kecamatan Ciawi susfect difteri.
Akibat keterbatasan ruang isolasi, empat belas warga saat ini masih dilakukan perawatan di Puskesmas Bojong Gambir. Sedangkan tiga pasien yang sudah dalam kondisi parah saat ini dirawat di rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama. Pihak rumah sakit memastikan
Saat di Konfirmasi sejumlah Awak Media, Kasie Pelayanan Medik RS SMC Tasikmalaya, Dr. Adi Widodo mengatakan untuk pasien difteri yang saat ini dilakukan penanganan oleh rumah sakit ialah sebanyak tiga pasien. “Pasien sedang dirawat tiga, itu konfirmasi semalam ada screning, dan dipuskesmas ada 14, kita keterbatasan ruang isolasi, dan satu pasien yang dinyatakan positif difteri. Sementara sisanya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya, Sabtu (6/1/2018).
Lebih lanjut dikatakan Dr. Adi Widodo, untuk segera tertangani yang lainnya, rumah sakit menambah delapan ruang isolasi. “Kita tambah ruang isolasi delapan, kalau dengan pasien satu yang positif nanti kita koordinasikan dengan dinas Kesehatan,” paparnya.
Dijelaskannya, gejala yang perlu diwaspadai dan harus diketahui oleh masyarakat luas, gejala difteri itu selain mengalami demam tinggi dan sakit tenggorokan. “Satu lagi ciri-cirinya yaitu akan mengalami sesak nafas. Dan yang rentan terserang difteri adalah yang tidak melakukan vaksinasi difteri saat usia kecil,” jelasnya.
Sementara itu, Ibu Pasien Euis Kartika (43) menuturkan, waktu itu anaknya tidak dilakukan vaksin difteri sama sekali, pihaknya menyesal. “Gak mas, waktu itu anak saya gak divaksin, dan sekarang kondisinya anak saya katanya pusing, lemas, dingin bahkan sekarang mulai sesak nafasnya. Diketahui itu sejak hari Kamis, sudah tiga hari dan baru hari ini dirawat,” katanya.
Rencananya ke 14 pasien yang masih di Puskesmas akan langsung dievakuasi kerumah sakit setelah dilakukan proses screening ulang. Dan Pihak rumah sakit milik pemerintah daerah juga akan menyediakan delapan ruang isolasi baru untuk merawat pasien susfect difteri ini. Dan saat ini pihak rumah sakit masih koordinasi dengan dinas kesehatan untuk penyediaan obat serta anti difteri serum untuk para korban. (dri)