TASIKMALAYA – Pilkada serentak 2018 akan diramaikan dengan turunnya para jenderal ke panggung politik. Mereka sengaja mendaftar ke beberapa partai politik untuk mengikuti proses penjaringan calon gubernur.
Kurang dari setahun jelang pelaksanaan pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 171 wilayah, masing-masing partai membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Misalnya Irjen Pol Anton Charlian, bakal calon gubernur Jawa Barat.
Dirinya mengaku sudah melaporkan niatnya untuk maju di pilkada jabar pada atasanya yaitu Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian, mekanisme pengunduran diri dari kepolisian pun akan ditempuh jika sudah ditetapkan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Jabar.
“Terkait saya sebagai Polisi yang masih aktif kan ada aturanya, kawan saya juga yang lain kan boleh, yang dari TNI Juga boleh, ya saya sesuai dengan aturan saja, saya siap harus mundur Sebagai Polisi, apabila saya diberi kepercayaan oleh partai politik yang saya daftar,” kata Anton, Jum’at (22/12/2017)
Dikatakan Anton, tentu ada mekanismenya kalau tidak ada mekanismenya partai manapun tidak mungkin pilih dirinya. “Saya sudah mendapatkan ijin dari Kapolri, kalau tidak ada ijin mungkin sudah di tangkap proposal saya,” ungkapnya.
Sejumlah Pondok Pesantren Besar Di Tasikmalaya kerap dijadikan calon pemimpin daerah untuk mencari dukungan. Mereka menyadari, ulama yang banyak pengikut mendatangkan keuntungan sendiri untuk meraup suara.
Sementara Itu, Ulama Di Kabupaten Tasikmalaya KH.Ubaidilah mengatakan, Bacagub Jabar Anton sering mengunjungi pesantren diwilayahnya, juga kalau diundang selalu menyempatkan untuk datang. “Memang Pak Anton itu sudah dianggap orang tua disini, beliau tiap ada acara pengajian selalu datang, saya rasa gembira karena beliau dekat dengan kiyai pesantren dan orangnya merakyat saya ingsa Allah bantu,” katanya. (dri)