CIREBON – Kepolisian Resort (Polres) Cirebon siap menerjunkan kekuatan penuh personelnya untuk melakukan pengamanan perayaan Tahun Baru 2018. Menurut Kapolres Cirebon AKBP H. Risto Samodra, langkah prepentif gangguan kamtibmas di berbagai bidang harus disiapkan sedini mungkin.
Belum lama ini, pihaknya baru saja melaunching Satgas Pangan untuk melakukan pemantauan di pasar-pasar. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok menjelang pergantian tahun. Salah satu tugasnya yakni bekerjasama dengan pihak terkait agar lebih gencar melakukan evaluasi harga sembako. “Menjelang tahun baru, Satgas Pangan melakukan kegiatan pengecekan di pasar-pasar dan sentra ekonomi, di situ nanti kita evaluasi hasil temuannya,” ungkap Kapolres Cirebon kepada jabarpublisher.com, Jumat (1/12).
Diungkapkan Risto, berdasarkan dari pengalaman tahun lalu, petugas menemukan makanan kedaluwarsa yang masih diperjualbelikan. “Itu berhasil dihentikan oleh satgas pangan pada tahun lalu saat melakukan evaluasi ke sentra ekonomi dan pasar-pasar. Nah, langkah yang sama juga kita lakukan tahun ini,” ulasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melaksanakan kegiatan Operasi Bina Kusuma Lodaya 2017 yang berlangsung selama 10 hari. Ops ini terhitung dari tanggal 20 November – 29 November 2017 dengan sasaran yaitu Premanisme, Pemerasan, Pengancaman menggunakan senpi dan sajam, penganiayaan, gelandangan dan Parkir liar.
Terkait langkah pengamanan di wilayah hukumnya, orang nomor satu di Polres Cirebon ini memang tak mau berspekulasi. Apalagi pergantian tahun kali ini bertepatan dengan tahun politik yakni Pilbup Cirebon 2018. “Kami tidak akan berspekulasi dalam melakukan pengamanan perayaan pergantian tahun 2017 ke 2018. Makanya kami akan terjunkan personel dengan kekuatan penuh,” tandasnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kasat Lantas Polres Cirebon AKP Ahmat Troy Aprio, mengaku akan memfokuskan pengamanan di sejumlah titik di Cirebon yang biasa menjadi ‘langganan’ overloadnya kendaraan, antara lain di Pantura Weru, Palimanan, Sumber, Gronggong dan Kanci. “Hampir setiap tahun, di titik-titik itulah masyarakat Cirebon merayakan malam tahun baru. Jadi kemungkinan terjadinya kepadatan arus lalu lintas ini kita antisipasi dengan penempatan petugas,” tandasnya.
Selain itu, guna mengantisipasi kepadatan arus pihaknya juga akan membuat rakayasa arus lalu lintas dan penyekatan di titik-titik tertentu agar masyarakat bisa berkendara dengan baik dan tidak melanggar peraturan lalu lintas. “Harapannya, semoga dalam perayaan tahun baru ini, masyarakat bisa senang, lebih tertib, dan tetap saling menghormati antar sesama pengguna jalan,” imbuhnya.
Tak lupa, Ia pun merilis hasil tilang, laka lantas, dan teguran selama Operasi Zebra Lodaya 2017 digelar sejak 1 November – 14 November lalu. “Total tilang sebanyak 4.543 dan teguran sebanyak 1.149 sedangakan untuk data laka lantas ada 4 kejadian dimana luka ringan 6 orang, luka berat nihil, korban meninggal dunia nihil dan kerugian materi sebesar Rp. 12.500.000,” ulas Troy. Dari data tersebut lanjutnya, jika dibandingkan jumlah tilang pada operasi Zebra Lodaya 2016, terjadi kenaikan. “Tahun lalu sebanyak 3.227 tilang. Jadi ada kenaikan sebanyak 1.316 tilang,” pungkasnya. (jay/crd)