BEKASI – Ragam hiburan musik, makanan, kompetisi serta kebudayaan khas negeri Sakura turut memeriahkan dalam balutan dekorasi warna-warni yang meriah. Acara tersebut berada digelaran tiga hari festival kebudayaan Jepang yang diselenggarakan di The Downtown Walk, Summarecon Mal Bekasi (SMB) pada 24-26 November 2017.
“Moshi Moshi kali ini, hadir sejumlah workshop seperti membuat origami dan ikebana. Seni melipat kertas origami dan seni merangkai bunga diadakan pada tanggal 24 November 2017 kemarin,” ujar Public Relations Department Summarecon Mal Bekasi, Dewa, Minggu (26/11).
Tidak hanya tempat wisata yang indah, Jepang juga memikiki kebudayaan yang menarik. Seni budaya Taiko, yaitu drum yang ditabuh bersama sehingga menghasilkan musik yang indah hadir pada awal pembukaan. “Sebuah parade yang berisi sekumpulan orang mengangkat simbolis kuil secara beramai-ramai juga menjadi pertunjukkan kebudayaan menarik yang biasa disebut Mikoshi parade pada tanggal 25-26 November 2017 sekitar pukul 17.00 WIB,” ucap Dewa.
Di penutupannya sore tadi (26/11), lanjut Dewa, hadir Kids Cosplay Competition diikuti oleh 13 peserta berusia 3-11 tahun yang menampilkan kostum karakter favorit mereka. “Kebudayaan Mikoshi Parade pun menjadi suguhan yang menarik bagi pengunjung untuk mengenal kebudayaan Jepang,” kata Dewa. “Uniknya penampilan Mikoshi ini tidak hanya diikuti oleh para pria, namun juga wanita yang akan bergantian memberikan penampilan yang menarik pada pengunjung,” tambahnya. Selain seni Taiko dan Mikoshi Parade, Cosplay Competition, bazar makanan, dan pameran aksesoris khas Jepang telah menemani akhir pekan pengunjung.
Sementara itu, Center Director Summarecon Mal Bekasi, Ugi Cahyono menjelaskan, rangkaian ini menjadi penyelenggaraan Moshi Moshi di tahun ke 4. “Berbagai penambahan acara kami tampilkan, diantaranya yaitu penampilan budaya Taiko dan workshop seperti Origami dan Ikebana untuk lebih mengenalkan berbagai kebudayaan Jepang yang menarik kepada pengunjung SMB. Penyelenggaraan juga melibatkan ekspatriat Jepang untuk semakin meningkatkan nilai originalitas dari penyelengaraan acaranya,” katanya.
Di penutupannya sore tadi (26/11), lanjut Dewa, hadir Kids Cosplay Competition diikuti oleh 13 peserta berusia 3-11 tahun yang menampilkan kostum karakter favorit mereka. “Kebudayaan Mikoshi Parade pun menjadi suguhan yang menarik bagi pengunjung untuk mengenal kebudayaan Jepang,” kata Dewa. (fjr)