BANDUNG – Kita ketahui bersama, bahwa kawasan Puncak Bogor selalu identik dengan kemacetan, terlebih pada musim liburan akhir tahun. Menyikapi hal itu, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBM-PR) Jawa Barat tengah berupaya meminimalisirnya yakni melalui proyek pelebaran bahu jalan sepanjang 60 Km. Demikian disampaikan Kepala DBMPR Jabar, HM. Guntoro, di Gedung Sate, Bandung, belum lama ini.
“Proyeknya sudah dimulai. Rangkanya sudah dibangun, tinggal nempel saja,” ujarnya. Dengan digulirkannya proyek yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar ini, diharapkan kemacetan kawasan Puncak yang menjadi momok sepanjang tahun dan saat mudik lebaran itu, bisa teratasi sedikit demi sedikit.
Adapun anggaran yang digelontorkan untuk proyek di kawasan Cianjur – Bogor tersebut mencapai Rp 6 miliar. Nantinya, jalan disepanjang Puncak di kiri dan kanan jalan akan diperlebar dengan penambahan 1,5 – 2 meter, tergantung dari kondisi dan kontur jalan. “Yang diperlebar, bahu kanan dan kiri jalan. Penambahannya antara 1,5 sampai 2 meter,” imbuhnya.
Sebagai kadis yang sudah cukup matang menangani serta membangun infrastruktur besar di Jabar, Ia pun mengaku tidak ada kendala dalam pembangunan bahu jalan di kawasan pegunungan tersebut. “Hanya tinggal menempel. Kerangkanya sudah dibuat, jadi relatif tidak ada kendala,” ulasnya lagi.
Diharapkan, proyek tersebut bisa rampung pada Desember 2017 ini, mengingat, meski hanya membuat bahu jalan penggarapannya diperkirakan memakan waktu tiga bulan. “Jadi proyek sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu,” terangnya. Ke depan, setelah pelebaran bahu jalan Puncak ini dilakukan, DBMPR Jabar kembali akan melanjutkannya dengan proyek penguatan, karena kawasan Puncak relatif rawan longsor. “Ya, setelah itu, akan dilanjutkan proyek penguatan,” terangnya.
Proyek penguatan itu, lanjut dia, baru akan digeber tahun 2018 mendatang dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar. Sebagai pelayanan prima kepada masyarakat, baik selama pelebaran bahu jalan dan penguatan bahu jalan, DBMPR tidak akan melakukan penutupan jalan selama proyek tersebut berlangsung. “Tidak ada penutupan jalan selama pekerjaan berlangsung,” pungkas Guntoro. (jp/adv)