LSN 2017 Kota Bandung, Dari Pesantren Untuk NKRI
BANDUNG – Dalam memperingati Hari Santri Nasional, Rabtihah Ma’ahid Islamiyah Nahdatul Ulama (RMI NU) kembali menggelar Liga Santri Nusantara (LSN) 2017. Pada tahun ini tahap final LSN diselenggarakan di Kota Bandung selama satu pekan kedepan (23 Okt-29 Okt) dengan menggelar 36 pertandingan di lima stadion yang ada di Kota Bandung.
Yakni Stadion Siliwangi, Brigif, Pussenif, SOR Arcamanik, serta Stadion GBLA untuk pertandingan laga grand final yang akan dihadiri Presiden Ir. Jokowi. Hal ini disampaikan pihak penyelenggara saat jumpa pers pembukaan LSN 2017 di GOR Padjajaran, Jl. Padjajaran Kota Bandung, Senin (23/10) malam.
Ketua LSN sekaligus Pengurus Pusat RMI NU, Abdul Ghofarrozin, yang akrab disapa Gus Rozin ini mengatakan, pada penyelenggaraan tahun ini banyak menunjukkan perkembangan, mulai dari jumlah keikutsertaan pesantren yang mengalami lonjakan dua kali lipat dari tahun lalu, hingga proses yang lebih baik dalam pengecekan pemain, fisik hingga anggaran tim.
LSN 2017 merupakan penyelenggaraan kali ketiga sejak 2015 lalu di Jawa Timur. “32 tim sepakbola santri yang mengikuti pertandingan selama tahap final merupakan perwakilan dari 34 Provinsi di Indonesia untuk memperebutkan trofi juara. Sebelumnya telah dilakukan tahap seleksi di masing-masing region,” jelas Gus Rozin.
Pemilihan Kota Bandung sebagai tempat penyelenggaraan karena secara populasi, Jawa Barat memiliki jumlah 9.265 pesantren terbanyak di Indonesia. “Jawa Barat merupakan wilayah dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia. Sebagai ibukota Jabar, Kota Bandung diharapkan mampu meningkatkan atmosfer liga dan antusias para santri di bidang olahraga”, harap Gus Rozin.
Lanjut Gus Rozin, LSN merupakan salah satu ajang untuk mencari bibit atlet sepakbola nasional dari kalangan kaum sarungan. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan salah satu striker/penyerang jebolan LSN 2016 juga sebagai topskor yakni M. Rafli Mursalim lolos seleksi dan tergabung dalam Timnas U19 Garuda Muda dibawah besutan pelatih Indra Sjafri. “Semoga penyelenggaraan kali ini kembali memunculkan Rafli-Rafli yang baru. Makanya dalam laga tahap final LSN 2017 kami memakai tagline Dari Pesantren untuk NKRI,” tegasnya.
Hadir dalam keterangan pers, Walikota Bandung M. Ridwan Kamil menyambut baik penyelenggaraan LSN 2017 dan mengucapkan selamat bertanding kepada tim yang akan berlaga di laga final selama satu pekan di Bandung. “Semoga dengan ajang ini dapat dijadikan sebagai momentum kebangkitan bahwa santri dapat mengaplikasikan sikap akhlakul kharimah dalam olahraga sehingga dapat mencerminkan syiar yang rahmatan lil alaamiin,” ungkap Ridwan Kamil.
Ditempat yang sama, Mohammad Kusnaeni (Bung Kus) sebagai Direktur Pertandingan mengungkapkan beberapa hal menarik dalam setiap pertandingan selama LSN. Salah satu contoh ketika pemain mendapatkan hukuman kartu, pemain tersebut diwajibkan cium tangan wasit. “Hal ini baik, untuk menunjukan sikap sportif dan juga sikap akhlakul karimah di lapangan,” ujarnya.
Pada laga final LSN 2017 kali ini Jawa Barat memiliki empat tim yang berkesempatan memperebutkan trofi juara. Masing-masing Pesantren yang mewakili Jawa Barat yakni; Darul Hikmah (Cirebon); Alhusaeni (Kab. Bandung); Nurul Fauzi (Tasikmalaya); dan Al Huda (Cianjur). (cuy)