CIREBON – Koalisi poros perubahan yang digagas antara para ketua-ketua partai untuk bisa mengikuti suatu ajang pesta demokrasi lima tahunan, Demokrat, NasDem, PPP dan PBB saat ini masih belum ada ikatan jelas hingga saat ini.
Hal tersebut dilontarkan oleh salah satu ketua partai yang ada didalam koalisi poros perubahan tersebut. An’im Falahuddin Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Cirebon mengaku belum ada ikatan yang serius didalam tubuh koalisi itu sendiri. “Hingga saat ini belum ada ikatan apapun, alias masih sangat fleksibel seperti rotan lentur,” kata An’im, Jum’at (13/10/2017).
Dikatakan An’im, partainya ini masih melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya, artinya selagi belum ada ikatan yang mengikat maka partai PPP ini masih bisa kemana saja. “Kita bisa bergabung dengan siapa saja, kita lihat situasi dan kondisi saja, mungkin dengan PDI Perjuangan bisa, dengan Hanura bisa, Demokrat, PBB dan PKB pun sangat bisa, kita masih fleksibel saja, toh belum ada yang benar-benar mengikat,” ungkap An’im.
Lebih lanjut disampaikan An’im, pihaknya berkeyakinan siapapun yang bisa mengembangkan partainya ini besar maka partainya ini akan bergabung dengan koalisi itu. Saat ini belum menemukan yang pas. “Dengan siapapun kita siap berkoalisi tetapi dengan pertimbangan-pertimbangan yang seperti tadi, agar bisa membesarkan PPP di Kabupaten Cirebon serta membuat PPP lebih baik lagi di Kabupaten Cirebon,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai partainya ini lebih condong kesiapa calon yang mempunyai wibawa calon untuk bisa membangun Kabupaten Cirebon kearah lebih baik lagi, An’im menyebut Petahana jelas masih dominan namun selain petahana dirinya condong ke H Rakhmat juga. “Dengan Rakhmat belum final berkomunikasinya, namun sudah sangat intens,” tandasnya.
Terpisah, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Cirebon, Sukaryadi SE perihal koalisi poros perubahan saat ini masih menyiapkan waktu untuk deklarasi kesepakatan bersama. “Dalam waktu dekat kita akan berkumpul kembali untuk mengukuhkan sebutan poros koalisi perubahan tersebut, dan kita juga lagi menentukan siapa ketua tim dalam koalisi poros perubahan itu,” kata Sukaryadi.
Saat disinggung mengapa dalam koalisi poros perubahan ini tidak memunculkan nama calon bupati dan wakil bupatinya, apakah dari keempar partai ini belum memiliki figur? Sukaryadi menjelaskan pihaknya beserta rekan partai politik dalam poros perubahan tersebut sepakat tidak ada ego-egoan untuk memunculkan calon.
“Kita bukannya tidak mau memunculkan nama, tapi kita sepakati bersama-sama, rembukan bersama-sama. Bisa dari internal keempat partai politik ini dan bisa juga dari eksternal,” ujarnya. (gfr)