Santri Ponpes Babakan Ciwaringin Ikut Diskusi Kebangsaan
CIREBON – Ratusan santri dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) di Babakan Ciwaringin mendapatkan pemahaman wawasan kebangsaan melalui agenda diskusi kebangsaan yang digelar oleh Yayasan Pondok Pesantren Ma’had Aly Hikamus Salafiyah Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Kamis (28/9).
Agenda diskusi kebangsaan yang bertajuk berdikari membangun negeri ‘Dari Infrastruktur hingga pendidikan karakter bangsa ini’, merupakan sebuah agenda yang dilaksanakan secara roadshow di seluruh Indonesia dan menyinggahi beberapa pondok pesantren. Di Jawa Barat, salah satu yang berkesempatan mendapatkan wawasan keilmuan ini adalah para santri di sejumlah pondok pesantren Babakan Ciwaringin terus dipupuk ideologi kebangsaan dan keagamaannya.
Pengurus Ponpes, Dr Arwani Syaerozi menjelaskan, terselenggaranya kegiatan ini didasari sejumlah persoalan serius masih membelit bangsa ini yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai sasaran empuk kritisisme publik, seperti wabah korupsi, tingginya rasio gini, angka kemiskinan, pengangguran, dan sejumlah persoalan lainnya.
“Melalui berbagai persoalan inilah, perlawanan terhadap formula Islam kebangsaan dibangun dengan membajak narasi agama untuk memperkuat argumentasi ideologis para santri sehingga bisa berwawasan kebangsaan yang luas dan terus berkontribusi besar dalam dinamika kehidupan bangsa,” sebutnya.
Dalam kegiatan ini para peserta mendapatkan materi dan berdiskusi dengan para narasumber diantaranya KH Husen Muhammad, Komandan Densis 99 GP Ansor Nuruzzaman MSi, serta perwakilan dari kantor kementerian Agama Kabupaten Cirebon Arief Syahfaat.
Dalam konteks negara-bangsa, formula Islam kebangsaan yang terjiwai dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya merupakan manifestasi dari nilai-nilai universal yang berlaku di semua agama. Tidak ada satu pun butir-butir penjelasan dari keempat pilar kebangsaan yang bertentangan dengan nilai-nilai universal agama. Sehingga umat Muslim di negeri ini harus berani menyatakan bahwa Indonesia adalah negara paling Islami di dunia.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan bedah buku dengan judul yang sama dengan tema agenda ini yakni berdikari membangun negeri ‘dari infrastruktur hingga pendidikan karakter bangsa’ yang ditulis oleh Zainal Abidin MA, serta meminta respons dari audiens tentang metodologi pembangunan dan pendidikan karakter bangsa sebagai revaluasi karakter bangsa dan implementasi program nawacita. (man)