Home » Cirebon » 5 Kader PDIP Desak DPP Tidak Rekom Petahana

5 Kader PDIP Desak DPP Tidak Rekom Petahana

CIREBON – Lima mantan saksi inti pemenangan pasangan Jago Jadi (Sunjaya Purwadisastra – Tasiya Soemadi Al Gotas) untuk Mahkamah Konstitusi (MK) 2014 silam merasa sangat dikecawakan. Pasalnya kelima orang ini sudah memuluskan langkahnya namun tidak ada janji-janji untuk masyarakat Kabupaten Cirebon yang terealisasi.

Kelima saksi tersebut Kapa Sukanta PAC PDI Perjuangan Kecamatan Plered, M Arohman mantan PAC PDI Perjuangan Kecamatan Sumber, Tawa Sujana bendahara PAC PDI Perjuangan Kecamatan Losari, Heru Budiyatna anggota satgas PDI Perjuangan, Yayat Hidayat pengurus DPC PDI perjuangan dan mantan ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Karangsembung.

Kapa Sukanta mengungkapkan pihaknya yang termasuk dalam saksi inti MK untuk memuluskan langkah demi memenangkan pasangan Jago Jadi 2014 silam itu sangat kecewa. Pasalnya pihaknya sebagai saksi inti merasa berdosa besar terhadap masyarakat Kabupaten Cirebon, karena janji-janji Bupati terpilih ini sama sekali tidak ada hasilnya.

“Kami tim inti pasangan Jago Jadi, bahkan kami masuk dalam saksi MK. Terlepas dari itu semua adanya bupati terpilih sekarang kami bukan ngutak ngatik jasa, tapi kami bagian sejarah kemenangan Jago Jadi. Saat itu berada di penggugat kaitan strategi pemenangan. Kami merasa kecewa terhadap jagoan saya yang hampir 5 tahun ini tidak mampu apa yg dikerjakan oleh Sunjaya ini,” kata Kapa kepada wartawan, Jum’at (15/9/2017).

Pihaknya, mewakili teman-teman yang berjuang bersama-sama meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Cirebon, karena pihkanya bersama teman-teman ini sudah menjadi bagian dari dosa bupati saat ini. “Kami kecewa konsekwensi mendukung seseorang kemudian dilupakan. Program atau visi misinya selama ini tidak ada yang terwujud, kami merasa berdosa besar,” ungkapnya.

Dikatakan, pihaknya menolak dengan tegas apabila Incumbent atau petahana ini direkomendasikan kembali. Bahkan pihaknya bersama yang lain akan berbuat apa saja demi petahana ini agar tidak mendapatkan rekomendasi. “Kami tidak ingin masyarakat sengsara kedua kalinya,kami ingin perubahan. Makanya demi perubahan itu kami harap DPP tidak merekomendasi petahana lagi. Kami siap akan berbuat jika petahana direkom sekalipun nantinya berhadapan dengan partai. Kami inginkan siapapun lah yang penting jangan petahana titik,” tegasnya.

Ditempat yang sama, M Arohman mantan ketua PAC Kecamatan Sumber mengatakan,kegagalan yang dialami Kabupaten Cirebon ini dari segi pembangunan selama hampir lima tahun ini tidak ada yang signifikan. “Silahkan mungkin rekan-rekan media bisa menyimpulkan sendiri dari jalan Kabupaten hingga pelosok daerah, ada tidak infrastruktur jalan yang bagus, ditambah lagi isu gratifikasi meski perlu pembuktian tapi kan dengan munculnya isu tidak mungkin tidak terjadi,” kata Rohman.

Diakuinya kepemimpinan Kabupaten Cirebon berbeda jauh, pembangunan era Dedi Supardi merata, dan bisa terpilih kembali kedua kalinya karena keinginan masyarakat. “Bupati sekarang visi misinya tidak ada yang terealisasi, kartu cirebon sehat tidak ada. Dan untuk kita sebagai pejuang bukan kami mengungkit apa ya tapi yang kita kasih diamini oleh sunjaya tapi tidak direalisasikan,” jelasnya.

Diakhir, Rohman menambahkan, mudah-mudahan dengan tidak direkomnya petahana kondisi Kabupaten Cirebon akan kondusif. “Kami harap pemimpin itu dipimpin PDI Perjuangan, asalkan jangan petahana, memang selama ini bupati Cirebon terpilih tidak ada kader semuanya rental. Dan untuk kali ini rusaknya tidak mau memperbaiki, kami ini yang membenahi. Terkait hal ini kita akan suarakan langsung ke Sekjen DPP PDI Perjuangan Pak Hasto saat kunjungannya besok ke Kabupaten Cirebon,” tegasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*