CIREBON – Belum lama ini bakal calon bupati (bacabup, red) Cirebon dari partai PDI Perjuangan, H Tarmadi menghadiri acara Panen Raya Padi MSP di Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya, Pembina DPP MSP Ir Surono Danu mengatakan, luas lahan yang sudah ditanami padi jenis MSP di Desa Guwa Lor seluas 100 hektar dengan benih unggul padi jenis MSP, produksivitas yang dihasilkan padi jenis MSP mencapai 9 hingga 9,5 ton per hektar untuk gabah kering gilingnya. “Agar itu bisa tercapai semua saat ini kita terus memelihara padi dengan obat-obatan agar bisa menghasilkan 9,5 ton per hektarenya. Ini sangat jauh dari hasil jenis padi biasa yang ditanam para petani yang produktivitasnya rata-rata hanya mencapai 6-7 ton per hektar saja, dan ini sudah di atas rata-rata produktivitas di Jabar yang hanya 6,12 ton gabah kering giling/ha,” katanya, Jum’at (18/8/2017).
Dikatakan, melalui hasil panen yang telah dilakukan terhadap benih padi jenis MSP, dirinya menyatakan akan memperluas penggunaan benih padi jenis itu. Sehingga kedepan para petani di wilayah Kabupaten Cirebon agar bisa menanam padi jenis MSP tersebut. “Selain produktivitasnya yang tinggi, benih unggul padi MSP juga tahan cuaca tidak menentu, seperti saat sekarang. Oleh karena itu, kedepan pertanian di wilayah Kabupaten Cirebon harus menambah perluasan lahan untuk penanaman benih padi jenis itu,” harapnya.
Selain itu, Surono berharap Pemda Kabupaten Cirebon dapat memfasilitasi para petani dengan berbagai kemudahan bantuan dan membuat Peratuaran Daerah (Perda) tentang daur ulang tanaman pangan. Yang menarik, Surono sempat menegur Bupati Sunjaya karena saat dirinya menjelaskan benih padi MSP, sang bupati malah ngobrol dan tidak memperhatikan penjelasan Surono. “Pak Bupati, tolong jangan ngobrol saja, saya sedang menjelaskan kelebihan dan keberhasilan para petani yang menggunakan benih padi MSP,” tukasnya.
Dengan keberhasilan Panen Raya Padi MSP, H Tarmadi sangat mengapresiasi keunggulan benih padi jenis MSP ini. Diakui tokoh muda Cirebon timur ini menilai, keberhasilan Panen Raya Padi MSP harus diperluas bukan hanya di Desa Guwa Lor saja, namun lebih tepatnya menyeluruh di tiap desa-desa yang ada di Kabupaten Cirebon. “Saya sangat mengapresiasi keberhasilan para petani di Desa Guwa Lor ini. Tetapi keberhasilan ini tidak hanya di Desa Guwa Lor saja tetapi juga harus diperluas ke seluruh desa di Kabupaten Cirebon agar petani menjadi sejahtera,” ungkap pria yang akrab di sapa HT ini.
Dikatakannya, keberhasilan para petani dengan menggunakan benih padi MSP ini seharusnya diantisipasi secepatnya oleh Pemkab Cirebon dengan berbagai kemudahan fasilitas dan penerbitan Perda sesuai dengan usulan Surono Danu. “Saya sepakat dengan apa yang diusulkan Pak Surono Danu mengenai penerbitan Perda tentang daur ulang hasil pertanian. Semua itu kan demi peningkatan kesejahteraan petani yang selama ini kurang perhatian dari pemda,” kata HT.
Diakhir HT menambahkan, salah satu misi dalam pencalonan bupatinya ini, dirinya akan memprioritaskan bagi kesejahteraan petani dengan meningkatkan hasil panen dan menjaga stabilitas harga gabah. “Karena sebagian besar penduduk Kabupaten Cirebon adalah petani sehingga kita wajib melindungi kepentingan petani agar kehidupannya lebih sejahtera,” tandasnya. (gfr)