CIREBON – Seorang lelaki bernama Tarjono (46), Senin (17/7/2017) sekitar pukul 19:30 WIB ditemukan sudah dalam posisi tergantung di saung tempat pembuatan bata Sungai Ciberes, di Desa Gembongan Induk, Kec Babakan, Kab Cirebon. Belum diketahui pasti, apa motif korban yang berstatus duda ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Berdasarkan data yang dihimpun redaksi JP, kejadian bermula ketika saksi Karno (60) melihat sosok misterius berdiri di kegelapan dekat saung pembuatan bata. Karena penglihatannya agak kurang, karno memanggil saudaranya yakni Darsono dan Nana untuk memastikan. Saat disorot dengan lampu senter, mereka kaget, ternyata sosok misterius tersebut adalah tetangganya, Tarjono yang tampak tergantung hanya beberapa centimeter dari tanah. Lalu mereka berteriak “kendat.. Kendat..” untuk memanggil warga lainnya.
Dalam beberapa saat, warga berkerumun dan langsung membawa korban yang diduga sudah tak bernyawa lagi. Tak lama berselang, sekitar pukul 20:00, aparat Polsek Babakan tiba di TKP dan melakukan olah TKP seadanya. Namun saat akan dilakukan otopsi terkait insiden tersebut, keluarga korban menolaknya.
Di kalangan tetangganya, korban dikenal tertutup dan jarang menceritakan masalah pribadinya. “Jarang ngobrol dan dikenal tertutup, paling kalau berpapasan dia bilang mau ngantor dulu (ke lokasi pembuatan bata-red),” ujar sumber JP yang namanya enggan dipublikasikan. Esok harinya, Selasa (18/7/2017) sekitar pukul 08:00 WIB, korban dimakamkan di TPU Wanasari dengan diantar puluhan orang kerabat juga tetangganya.
Sementara itu, Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra melalui Kapolsek Babakan AKP Pardi SH membenarkan adanya insiden tersebut kepada jabarpublisher.com. “Setelah dilaksanakan pemeriksaan luar pada tubuh korban, hasilnya tidak ditemui tanda-tanda kekerasan. Selanjutnya keluarga tidak mau korban dilakukan otopsi dan dibikin surat pernyataan penolakan otopsi,” tegas Kapolsek. (jay/crd)