Qoyyim Resmi Mundur Dari ASN
CIREBON – Kekosongan pejabat tinggi eselon II dikarenakan habis masa berlaku dan juga mengajukan pensiun dini dilingkungan Pemerintah daerah Kabupaten Cirebon per 1 Juli 2017 kemarin ada sebanyak empat pejabat eselon II. Agar roda pemerintahan tetap berjalan langsung diisi pelaksana tugas (PLT).
Kepala Badan Kepegawaian dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cirebon, Supadi Priyatna membenarkan bahwa ada empat pejabat eselon II dilingkungan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon yang pensiun per 1 Juli 2017. “Langkah kita sesuai dengan perintah Bupati Cirebon untuk tetap berjalan roda pemerintahan pada dinas tersebut langsung menunjuk pelaksana tugas untuk menggantikan sementara kepala dinasnya,” kata Supadi kepada wartawan, Senin (3/7/2017).
Dikatakan, keempat pejabat yang mengalami pensiun sesuai waktunya dan mengajukan pensiun dini ialah HM Sofyan SH MH kepala dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ma’mun Effendi kepala dinas Komunikasi dan Informatika, Direktur RSUD Waled dr Boyke dan dr Ahmad Qoyyim kepala dinas Kesehatan (pensiun dini, red). “Keempat nama pejabat tersebut baik yang pensiun sesuai dengan waktu masa baktinya dan juga mengambil pensiun dini langsung diisi jabatannya oleh PLT yakni dari sekretaris dinas masing-masing,” terang Supadi.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, dr Ahmad Qoyyim membenarkan bahwa dirinya telah mengajukan permohonan pensiun dini dan efektif per 1 Juli lalu. “Harusnya saya pensiun itu di tahun 2020, tapi karena saya punya niatan untuk mengabdi kepada masyarakat melalui jalur politik. Maka saya memutuskan untuk meninggalkan ASN,” katanya.
Qoyyim menegaskan bahwa usulan pensiun dini muncul dari diri sendiri. Bukan lantaran ada paksaan ataupun lainnya. “Yang pasti atas masukan dan pertimbangan saya pribadi. Lagipula mencalonkan diri sebagai bacabup/bacawabup adalah cita-cita saya sejak lama,”ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, apabila nanti pada akhirnya ia belum mendapatkan amanah untuk memimpin Kabupaten Cirebon, ia sudah siap. Sebab ia masih bisa bekerja sebagai seorang profesi aslinya yakni dokter. “Saya bisa sebagai manager rumah sakit. Saya kan pendidikan rumah sakit. Insya allah banyak pekerjaan mas yang bisa saya lakukan,” tukasnya. (gfr)