CIREBON – Cepat dan tanggap. Itulah sikap Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Jawa Barat menyikapi fenomena amblasnya tanah di daerah Azimuth (jalur yang menghubungkan Cirebon dan Kuningan), di Desa Waled Desa, Kec Waled, Kab Cirebon.
TINJAU – Begini suasana saat Kadis DBMTR Jabar mwninjau titik tanah amblas di Jalur Cirebon – Kuningan, Selasa (25/4/2017).
Selasa (25/4/2017), atau hari pertama setelah long weekend, Kepala DBMTR Jabar HM. Guntoro langsung meninjau lokasi bersama beberapa staffnya. Dengan penuh ketelitian, kadis meninjau setiap titik yang amblas tersebut. Guntoro memastikan bahwa, amblasnya tanah tersebut murni karena faktor alam dan bukan kesalahan konstruksi.
“Mengenai jalan longsor ini bisa kami pastikan akibat faktor alam, bukan faktor konstruksi. Dari sejak kecil, saya sering melintasi jalan KM 62 ini,” kata Guntoro saat diwawancarai jabarpublisher.com di lokasi. Ia menjelaskan, secara teknis, longsornya tanah ditepi jalan tersebut karena derasnya air Sungai Cisanggarung yang menghantam Tembok Penahan Tanah (TPT). “Posisi TPT ini membelok pas pojok temboknya melawan air, bukan jalannya yang putus akibat longsor, tapi temboknya terkena abrasi sungai,” terangnya.
Guntoro menegaskan, kondisi jalan tersebut masih memungkinkan untuk dilintasi semua jenis kendaraan. Pihaknya akan langsung melakukan perbaikan guna memberikan rasa aman kepada pengguna jalan. “Masih bisa dilintasi kok oleh kendaraan. Perbaikan akan dimulai besok bekerjasama dengan BBWS. Waktunya kira-kira satu minggu, mungkin jalan cuma bisa dilewati satu jalur dulu, ketika diperbaiki,” tandas orang nomor 1 di DBMTR Jabar ini.
Kendati demikian, Jalur di KM 62 tersebut tetap menjadi salah satu titik pantau DBMTR Jabar hingga musim mudik Lebaran 2017. Kegiatan peninjauan lapangan oleh DBMTR tersebut menjadi tontonan warga sekitar. Banyak warga setempat juga pengguna jalan yang penasaran ingin melihat-lihat apa yang terjadi. Tampak pula anggota Kodim 0620 Cirebon dan Anggota dari Polsek Waled dalam kegiatan itu.
Muhidin, warga setempat, mengaku senang atas langkah tanggap yang dilakukan DBMTR Jabar memperbaiki tanah amblas di desanya. “Yang pasti senang sekali. Kita ini kan tinggal dipelosok, tapi baru saja longsor kemarin sudah langsung diperbaiki. Kami pikir bakal dibiarkan saja. Atas nama warga kami ucapkan terima kasih,” tutur pria yang bekerja sebagai penambang pasir ini.
Diberitakan sebelumnya, para pengendara yang hendak melintasi perbatasan Cidahu – Waled harus ekstra hati-hati. Pasalnya, bibir jalan di dekat Azimut amblas karena tergerus arus sungai Cisanggarung. Jika tidak segera diatasi tidak menutup kemungkinan jalan penghubung Kuningan – Cirebon tersebut putus total.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun redaksi JP, kejadian amblasnya jalan sekitar pukul 17.00 Minggu (23/4/2017). Mulanya terjadi retakan pada bibir jalan. Namun lambat laun semakin parah hingga posisi tanah amblas. Tembok penahan tebing sungai tersebut tak mampu menahan amblasnya tanah. Padahal sore itu tidak terjadi hujan lebat di daerah tersebut.
Kabag Humas Setda Pemkab Kuningan, Wahyu Hidayah membenarkan insiden di perbatasan dekat Azimut itu. “Iya betul perbatasan Kuningan – Cirebon, jalan raya provinsi, ruas Ciledug Kuningan, retak-retak dan longsor ke sungai Cisanggarung. Posisi di Maneungteung Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. Penyebabnya abrasi sungai cisanggarung,” sebutnya. Kendati amblas, jalan tersebut masih bisa dilewati. Hanya saja para pengendara harus ekstra hati-hati. (crd/jay/adv)
Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung
