Bekasi – Puluhan pedagang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Pasar Baru (FKP2B) Cikarang menduduki gedung DPRD Kabupaten Bekasi untuk menuntut revitalisasi pasar tanpa sistem Building Oprate Transfer (BOT) tapi dengan APBD Kabupaten Bekasi, (Senin,27/3).

Pasalnya, menurut Kordinator Lapangan FKP2B Yuli Sri Mulyati dalam orasinya, dalam sistem BOT revitalisasi pasar mengunakan dana pihak ketiga atau swasta, dimana pihak-pihak itu hanya akan mencari keuntungan dan menyengsarakan pedagang.
“Dalam sistem BOT pembangunan pasar mengunakan pihak swasta untuk mencari keuntungan dengan menjual kios pasar yang mahal kepada para pedagang. Hal itu tentu hanya menyengsarakan pedagang. Di tambah kondisi pasar yang sedang sepi,” ujarnya.
Wanita yang juga sebagai ketua umum FKP2B Cikarang menjelaskan, bahwa APBD Kabupaten Bekasi mencapai 5 Triliun setiap tahunnya. Tetapi untuk memperbaiki pasar saja kita mengunakan pihak swasta. “Tentu hal ini menjadi ironi sendiri bagi pedagang,” katanya.
Lanjut Yuli, maka dengan menduduki Gedung DPRD Kabupaten Bekasi pihaknya FKP2B Cikarang berharap untuk revitalisasi tanpa BOT tapi dengan memakai dana APBD.
Hal senada diungkapkan, peserta aksi Siti Badriah, mendesak anggota DPRD segera melakukan tindakan yang nyata untuk revitalisasi Pasar Baru Cikarang yang sudah berlarut-larut beberapa tahun.
“Kami juga mengancam akan melakukan aksi menduduki DPRD kembali bila mana tuntutan kami tidak juga dipenuhi,” singkatnya. (iar)