TASIK – Hilang selama 26 hari, seorang anak perempuan di bawah umur di Tasik jadi korban penculikan. Pelaku penculikan tak lain masih satu keluarganya sendiri, ironisnya pelaku sengaja mengeksploitasi korban menjadi pengamen jalanan keliling Jawa Barat.
Satu keluarga asal Cilawu Garut terpaksa harus berurusan dengan anggota Reskrim Polres Tasik. Kirman (37) dan Siti Khodijah (31) istrinya, dengan dibantu adiknya Yadi Mulyadi (50) nekat menculik korban bernama Susanti (13) Warga Pasirsalam, Mangunreja, Kab Tasik.
Korban yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) diculik usai pulang sekolah. Korban dibujuk dengan diiming-imingi diberi uang, sehingga ia (korban) bersedia mengikuti ketiga pelaku.
Pekerjaan ketiga pelaku memang pengamen, korban pula dipaksa ikut mengamen dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk keperluan pribadinya (para pelaku) dan sengaja dimanfaatkan pelaku untuk menarik simpatik dan belaskasihan masyarakat.
Kapolres Kab Tasik AKBP Nugroho Arianto, mengatakan berkat kegigihan para anggota akhirnya korban dapat ditemukan. “Orangtua korban bekerjasama dengan kita, dan alhamdulillah dengan kegigihan para anggota akhirnya korban ketemu,” ujarnya saat memberikan keterangan persnya di Mapolsek Tasik Kota, Senin (20/32017).
“Selain menemukan korban, kami juga telah amankan tiga pelaku yang berprofesi sebagai pengamen jalan. Pada saat ditanya angggota kepolisian, korban mengaku dipekerjakan jadi pengamen di sekitar wilayah hukum jabar,” imbuhnya.
Terlihat aksinya saat bermain alat musik seadanya dihadapan anggota polisi, meski hanya menggunakan alat tabuh dari pipa, kecrekan serta gitar usang, ketiganya cukup mahir bermain musik.
Namun, kini keluarga pengamen ini tidak bisa lagi untuk mengamen dijalanan melainkan harus mendekam dibalik jeruji besi. Jika ketiganya terbukti bersalah, mereka (pelaku) dapat ancaman kurungan penjara selama 7 tahun lamanya. (and)