Home » Karawang » Gebang Karawang » “Dua Kandidat Penguasa” Berebut Kursi NU Karawang

“Dua Kandidat Penguasa” Berebut Kursi NU Karawang

KARAWANG – Pasca gelaran seremonial pembukaan Konfercab Nahdatul Ulama (NU) Karawang ke-XX di Pondok Pesantren Al-Fatimiah, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur resmi dibuka, akhirnya “2 kandidat penguasa” dipastikan maju untuk berebut kursi Ketua PCNU Karawang.Disela-sela kegiatan pembukaan konfercab NU, salah seorang tokoh pemuda yang enggan disebutkan namanya menyindir, jika Konfercab NU ke-XX kali ini adalah pertarungan 2 kandidat dari penguasa Karawang. Yaitu dimana kandidat pertama KH. Uyan Ruhiyat yang diketahui merupakan kakak kandung dari Wakil Bupati Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari (Kang Jimmy).

Sementara kandidat kedua, yaitu Acep Jamhuri, yang diisukan merupakan “jagoan” dari Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana. Pasalnya, Acep Jamhuri saat ini diketahui masih merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Namun demikian, dalam kesempatan sambutan pembukaan Konfercab Nu ke-XX ini, Ketua PCNU Karawang, H. Ahmad Marjuki berharap, agar pasca kepengurusannya habis, NU ke depan harus tetap menjadi “rumah besar” umat muslim khususnya di Karawang. Karena menurutnya, tradisi keberagamaan masyarakat seperti inilah yang harus selalu dirawar dalam tubuh NU.

“Saya sangat berharap betul jika rumah besar NU bukan hanya menjadi slogan semata. Melainkan benar-benar menjadi organisasi yang mampu mempersatukan masyarakat dari berbagai golongan,” tutur H. Ahmad Marjuki dalam sambutannya, Minggu (19/3).

Sementara itu, Wakil Bupati H. Ahmad Zamakhsyari yang berkesempatan membuka acara Konferensi NU ke-XX ini mengaku berharap, agar ke depan setiap anggota dewan dari semua partai politik bisa masuk ke dalam kepengurusan NU. Karena sebagai masyarakat yang sejak kecil dibesarkan oleh NU, Kang Jimmy mengaku berharap agar NU Karawang bisa menjadi percontohan bagi setiap NU di sebua wilayah kabupaten/kota dalam hal keberagaman ataupun perbedaan partai politik.

“Beberapa anggota dewan dari partai politik sudah saya telpon satu persatu. Dan mereka semua Alhamdulillah bersedia masuk ke dalam kepengurusan NU ke depan. Ayo ke depan kita harus buktikan bahwa perbedaan partai politik tidak akan menjadi penghalang bagi setiap orang yang memiliki keinginan kuat untuk bergabung dengan NU,” katanya.

Di tempat yang sama, Ketua PWNU Jawa Barat, KH. Hasan Nuri Hidayatullah menyampaikan keinginannya, jika ke depan kader NU harus sudah memulai dakwahnya melalui pendidikan Madrasah. Sehingga ia berharap, agar setiap tahunnya terlahir minimal 2 ribu kader NU baru.

“Kalau setiap tahunnya kita bisa melahirkan 2 ribu kader NU, maka dalam 5 tahun kepengurusan NU kita akan melahirkan 10 ribu kader NU baru. Semangat inilah yang selalu ada dalam hati dan pikiran saya. Karena terlebih negara ini tidak bisa dipisahkan dengan NU dalam perjalanan perjuangannya,” tuturnya, saat memberikan sambutan.

Kandidat Ketua PCNU Karawang, KH. Uyan Ruhiyat menepis isu jika dirinya merupakan kandidat “jagoan” dari Wakil Bupati Karawang. Kiyai yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Attarbiyah ini menganggap jika isu tersebut hanya meruapakan “tawahum” yang artinya sesuatu yang belum tentu benarnya dan hanya merupakan prasangka-prasangka dari pihak luar.

“Walaupun secara nasab (turunan) saya merupakan kakak kandung dari wakil bupati, tapi saya tidak mau dimanfaatkan wakil bupati kalau nanti jadi ketua NU. Justru sebaliknya saya harus bisa memanfaatkan wakil bupati untuk kemaslahatan NU, itu yang perlu dicatat,” terangnya.

Sementara itu, sampai dengan berita ini masuk meja redaksi, belum ada keterangan resmi dari Kandidat Ketua PCNU Karawang, Acep Jamhuri untuk memberikan keterangan resminya, terkait isu bahwa dirinya merupakan “jagoan” dari Bupati Karawang yang akan berebut kursi NU Karawang tersebut.(adk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*