TEKHNOLOGI – BlackBerry Aurora sekaligus menandai kiprah baru BlackBerry setelah menunjuk PT BB Merah Putih perusahan joint venture antara BlackBerry dan PT Tiphone Mobile Indonesia sebagai pemegang lisensi perangkatnya di Indonesia.
Dari faktor bentuk fisiknya sendiri, Aurora yang made-in-Indonesia ini lebih mirip smartphone modern dibanding ponsel tradisional BlackBerry. Bagian depannya didominasi layar touchscreen 5,5 inci tanpa tambahan keyboard fisik.
BlackBerry Aurora resmi menyapa masyarakat Indonesia. Ponsel Android pertama yang diproduksi dan dipasarkan khusus di Tanah Air itu menyasar kelas menengah dengan banderol Rp 3,5 juta.
BlackBerry Aurora sudah bisa dipesan di berbagai toko online, lantas ketersediaannya di pasar mulai 16 Maret mendatang (sebelumnya diberitakan 16 April).
Menurut VP Sales & Marketing BB Merah Putih, Stanly Widjaja, kompetisi industri smartphone di Tanah Air memang sangat ketat utamanya pada kisaran harga Rp 3 hingga 4 jutaan. Meski demikian, Stanly yakin spesifikasi yang diusung pada BlackBerry Aurora mampu bersaing.
“Kami punya fitur keamanan DTEK yang dikembangkan sendiri oleh BlackBerry sehingga menjamin keamanan bagi pengguna. Fitur kamera kami juga lengkap dan baterai kami kuat,” kata dia di sela-sela acara peluncuran, Kamis (9/2/2017) di Hotel Fairmont, Jakarta.
BlackBerry Aurora mengusung layar yang terbilang standar, yakni layar berkualitas HD untuk ukuran 5,5 inci. Prosesornya buatan Qualcomm, yakni Snapdragon 425 berkecepatan 1.4 GHz.
Kameranya mengandalkan sensor berkualitas 13 megapiksel di bagian belakang dan 8 megapiksel untuk kebutuhan selfie. Ada beberapa fitur kamera yang disediakan, seperti Auto Exposure, Special Effect, Aperture Control, Deep of Field, penyetelan Shutter Speed, dan Macro.
Spesifikasi lain dari ponsel ini mencakup RAM 4 GB, dual-micro SIM, baterai 3.000 mAh, serta sistem operasi Android Nougat 7.0. (dbs)