BANDUNG – Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) kembali menerima penghargaan dari pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam gelaran Peresmian Bersama Proyek CSR Jawa Barat yang berlangsung di Hotel Intercontinental Bandung Resort Dago Pakar, Selasa (14/03) lalu.
“Penghargaan ini diberikan atas upaya CCAI melakukan perawatan dan penanaman 50.000 pohon di kawasan konservasi air hulu Sungai Citanduy, Jawa Barat melalui program ‘Coca-Cola Forest’, yang bekerjasama dengan LSM Gerakan Alam Lestari Terpadu (Geliat) yang diketuai oleh Asep Hidayat,” ujar West Java Regional Corporate Affairs Manager-Public Affairs & Communications (PAC), Nurlida Fatmikasari di Bekasi, Jumat (17/03).
Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, kepada Direktur Public Affairs and Communication CCAI Lucia Karina, yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan Gubernur ke booth-booth pameran CSR, termasuk booth CCAI.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur menandatangani prasasti bersama yang berisikan komitmen antara pemerintah Jawa Barat dengan CCAI untuk saling bersinergi membangun Jawa Barat, khususnya di bidang lingkungan melalui program Coca-Cola Forest.
“Coca-Cola Forest merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) CCAI untuk membantu pengelolaan lingkungan dengan pengadaan pembibitan dan penanaman pohon,” kata Mieke sapaan akrab Nurlida.
Di Jawa Barat, lanjutnya, Coca-Cola Forest memiliki empat program utama, yakni pembibitan untuk donasi, pembuatan kompos, daur ulang plastik, dan pengembangan masyarakat.
Dari tahun 2015, Coca-Cola Forest telah mendonasikan 30.738 pohon, mendaur-ulang 40.000 botol plastik sebagai pengganti polybag untuk media pembenihan tanaman. Mengolah 20 ton ampas teh Frestea menjadi pupuk organik, serta melibatkan 5 orang warga masyarakat sekitar pabrik untuk mengembangkan Coca-Cola Forest.
Selain itu, Program Coca-Cola Forest telah menerima penghargaan selama tiga tahun berturut-turut dalam gelaran CSR Award yang diselenggarakan pemerintah Jawa Barat bekerjasama dengan Forum CSR Jawa Barat tahun 2015 hingga tahun 2017.
“Coca-Cola Forest juga turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan edukasi lingkungan yang diselenggarakan pemerintah, salah satunya workshop ‘Pengelolaan Sampah di Laut’ oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional, yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan dan Kehutanan, Siti Nurbaya serta Menko Bidang Kemaritimin, Luhut Panjaitan,” imbuhnya.
Coca-Cola Amatil, yang saat ini merupakan salah satu produsen minuman non-alkohol siap saji terbesar di Asia Pasifik, telah beroperasi di Indonesia sejak 25 tahun yang lalu. Hingga saat ini, CCAI mengoperasikan delapan pabrik di seluruh Indonesia, termasuk Cibitung, Cikedokan, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Lampung, dan Medan.
Tumbuh bersama dengan masyarakat dan memberikan kontribusi untuk lingkungan selalu menjadi bagian penting dari bisnis CCAI. Upaya CCAI dalam menerapkan bisnis yang berkelanjutan terfokus pada empat pilar CSR yaitu lingkungan hidup (environment), lingkungan kerja (workplace), lingkungan pasar (marketplace), dan masyarakat (community) dimana CCAI beroperasi. (fjr)