CIREBON – Menindaklanjuti surat instruksi dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat yang dikirimkan pada DPC pada 13 Maret lalu terkait kekosongan jabatan Wakil Bupati Cirebon. Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon langsung melakukan rapat internal untuk menyiapkan proses penjaringan internal dengan kekosongan wakil bupati Cirebon.
Ketua DPC PDI Perjuangan, H Mustofa SH usai memimpin rapat internal dengan anggotanya membenarkan bahwa DPD menginstruksikan agar segera melakukan penjaringan internal untuk mengisi kekosongan wakil bupati. “Saya sengaja menggelar rapat hari ini, tujuannya agar seluruh struktur tahu bahwa surat instruksi secara hirarki sudah dikeluarkan,” kata Mustofa, Rabu (15/3/2017).
Dikatakan Jimus sapaan akrabnya Mustofa, saat ini tahapan penjaringan belum dimulai, sebab pihaknya ingin tahu dulu sejauh ini pemerintah daerah sudah melakukan apa kaitan dengan kekosongan wakil bupati itu. “Tahapan belum kita mulai, karena ada dua hal. Pertama DPC ingin menginstruksikan bidang organisasi untuk konsultasi dulu dengan Pemkab sejauh mana proses ini dilakukan,” jelasnya.
Ditambahkan Jimus, yang kedua DPC ingin mensosialisasikan terlebih dahulu bahwa akan ada proses penjaringan dalam waktu dekat ini ke struktural di bawah. Setelah itu, pihaknya akan mengkomunikasikan untuk membentuk kepanitiaan dan waktu pelaksanaannya. “Adanya instruksi ini berarti tahapan harus segera mulai, kita sosialsiasikan kemudian bentuk kepanitiaan penjaringan. Panitia ini juga yang nanti melakukan penjaringan tahapan untuk Pilkada 2018 mendatang,” ungkapnya.
Masih dikatakan Jimus, proses penjaringan ini kemungkinan akan memakan waktu satu minggu. Itu tidak menghitung waktu sosialisasi. “Kalau sudah masuk penjaringan ya tidak lama, paling satu minggu terus sudah. Karena instruksi DPD juga penjaringan satu minggu,” ungkapnya.
Disinggung siapa yang memiliki peluang besar untuk menggantikan Tasiya Soemadi Al Gotas diposisi wakil bupati, Mustofa menegaskan, sejauh ini nama yang sudah muncul dari kader internal hanya Suherman. “Kalau saya tidak lah, Ketua DPRD itu juga kan jabatan strategis. Kaitan itu nanti saya tawarkan ke temen fraksi dan kader, tapi memang yang sudah muncul nama itu Suherman,” tukasnya. (gfr)