Home » Headline » Jagat Nusantara Geger Gara-gara Jokowi Semobil Dengan Ahok
DIUNDANG PRESIDEN - Tampak Ahok hendak menaiki mobil RI 1 bersama Jokowi. Foto: kompas.com

Jagat Nusantara Geger Gara-gara Jokowi Semobil Dengan Ahok

JAKARTA – Sikap Presiden Joko Widodo yang mengundang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), untuk berada satu mobil dengannya mengundang reaksi publik. Banyak yang menilai tak seharusnya Jokowi semobil dengan Ahok. Sebab, kejadian itu bisa menimbulkan banyak spekulasi tentang dugaan intervensi presiden terhadap kasus hukum Ahok.
“Saya kaget mendengar pemberitaan Presiden Jokowi semobil dengan Ahok. Tentunya hal ini dapat menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat.,” kata Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi, seperti dilansir RMOL, Sabtu (25/2).

Seperti diketahui, Jokowi semobil dengan Ahok setelah mereka meninjau perkembangan proyek pembangunan simpang susun Semanggi, pada Kamis (23/2). Dari lokasi pembangunan simpang susun Semanggi, Presiden Jokowi ingin melanjutkan meninjau proyek pembangunan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) di Setiabudi, Jakarta Selatan.

Dari pantauan para wartawan di lokasi saat itu, Presiden Jokowi lewat ajudannya diduga kuat mengajak Ahok untuk satu mobil bersamanya menuju ke Setiabudi.

Menurut Abu Bakar, tindakan presiden semakin mengherankan karena saat ini sebagian anggota DPRD Jakarta memilih menolak agenda rapat bersama Gubernur yang berstatus terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

“Seharusnya presiden peka bahwa saat ini status Ahok adalah terdakwa. Jangan sampai menimbukan konflik kepentingan dengan para jaksa dan hakim yang sedang memprosesnya. Jangan sampai hal ini membawa situasi yang tidak nyaman untuk para penegak hukum yang sedang menjalankan tugasnya,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Di sisi lain, seharusnya presiden juga peka terhadap situasi di mana ada sebagian masyarakat yang menuntut penonaktifan Ahok sebagai Gubernur. Ketika presiden memilih semobil dengan Ahok, sudah pasti publik mengambil spekulasi bahwa “perlindungan” Jokowi yang membuat Ahok bisa bertahan di jabatannya.

“Presiden seharusnya mampu menjaga marwah jabatannya. Apalagi, banyak persoalan yang ditimbulkan dari status Ahok saat ini. Jangan sampai publik akhirnya mengambil spekulasi bahwa ini adalah bentuk pengistimewaan atau bahkan bentuk perlindungan terhadap Ahok,” ucap Aboe Bakar. (dbs)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*