BEKASI – Kecewa dengan hasil Pilkada Kabupaten Bekasi kemarin yang bertengger pada posisi ke empat, para pengurus dan Ketua 23 Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi minta dan menuntut Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Meilina Kartika Kadir untuk mundur dari kursi pimpinan partai.
“Kami kecewa pada pilkada serentak 2017, PDIP yang mengusung calon Bupati Meilina Kartika Kadir yang bepasangan dengan Abdul Kholik dari PKB tidak sesuai dengan harapan sebagai partai penguasa, sungguh ironis jumlah suara yang di peroleh partai penguasa berada di nomor urut 4,” ucap Sekjen forum PAC, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Herman.
Menurut dia, sebagai partai penguasa seharusnya mendapat kemenangan sebagai Bupati Bekasi, apalagi kebiasaan masyarakat Kabupaten Bekasi yang memilih kepala daerah baru. Hal ini terindikasi bahwa adanya dugaan manipulasi data survey pada hasil Quick Count Litbang, yang di laporkan oleh Melly terkait suara pemenangan yang mencapai 26 persen. “Untuk itu kami (PAC) menuntut mundur ketua DPC PDI Perjuangan Meilina Kartika Kadir. Ini adalah murni dari kami semua, tidak ada intervensi dari pihak manapun, kami juga sepakat 23 PAC tandatangan dan tidak boleh diwakilkan, menuntut mundur Melly dari ketua DPC,” tegasnya.
Masih kata Herman, tidak hanya kekecewaan yang di terima 23 PAC semua, namun seorang ketua tidaklah layak jika melakukan hal tersebut. “Kami semua dalam waktu dekat akan membawa persoalan ini langsung kepada ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri sebagai tindak lanjut, dan sebelumnya kami akan membawa persoalan ini kepada DPD PDI Perjuangan Jawa Barat,” tandasnya. (iar)