Home » Nasional » Mengintip Curhatan SBY Di Medsos, Ngeluh Atau Prihatin Sih Pak?

Mengintip Curhatan SBY Di Medsos, Ngeluh Atau Prihatin Sih Pak?

JAKARTA – Selama dua periode menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah sering curhat alias mencurahkan isi hatinya baik langsung maupun lewat media sosial (Medsos). Curhatan tersebut saat saat merasa prihatin akan berbagai hal, maupun ketika dirinya dijadikan sasaran latihan teroris via konferensi pers.

Namun setelah tak lagi menjabat RI 1, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengalihkan “wadah” curhatnya. Bukan lagi menggelar konferensi pers, tapi lebih sering via media sosial Twitter di akunnya @SBYudhoyono. Di ranah linimasa Twitter, SBY sendiri punya sekira 9,52 juta follower. Biasanya penanda bahwa akun itu dituliskan sendiri, sering diimbuhi *SBY* di akhir kicauannya. Seringnya SBY berkicau dengan nada prihatin, keluhan, dan kritikan terhadap situasi negara yang tengah dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak pelak, kicauannya yang kasat mata ditujukan ke pemerintahan Jokowi kerap menjadi sorotan tajam netizen dan bikin heboh dunia maya.

Hal yang membuat geger di tahun ini adalah ketika pada 20 Januari 2017 SBY berkicau tentang banyaknya berita hoax dan fitnah yang bertebaran di media sosial. “Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar ‘hoax’ berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang?” cuitnya di akun @SBYudhoyono, 20 Januari 2017 lalu.

Responsnya beragam dari para warganet di linimasa. Tapi yang kembali menjadi perhatian lebih lanjut adalah tanggapan Presiden Jokowi terhadap cuitan SBY tersebut. “Kita hadapi itu semua, karena negara lain juga menghadapi persoalan itu. Tidak perlu banyak keluhan, saya bekerja selalu membangun optimisme. Kita berhadapan dengan masalah keterbukaan ini, ya harus dihadapi,” tulis Presiden Jokowi pada 22 Januari 2017.

Lanjut pada 5 Februari, SBY juga kembali mengeluarkan kicauan yang jadi perhatian banyak orang. Terlebih lagi karena kicauannya terkait isu penyadapan percakapan telefon antara dirinya dengan Ketua MUI KH Ma’ruf Amin. “Bpk Ma’ruf Amin, senior saya, mohon sabar & tegar. Jika kita dimata-matai, sasarannya bukan Bpk. Kita percaya Allah Maha Adil *SBY*,” cuit SBY yang di-retweet lebih dari 3 ribu kali.

“Tidak ada yang lebih membahagiakan selain bangsa ini rukun dan bersatu –Susilo Bambang Yudhoyono-,” imbuhnya beberapa jam kemudian. Lagi dan lagi, SBY bercuit di akun Twitter-nya menyusul salah satu rumahnya di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, digeruduk mahasiswa pada Senin 6 Februari.

“Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri, dgn hak asasi yg saya miliki? Saya hanya minta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*,” kicaunya. “Saudara-saudaraku yang mencintai hukum dan keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan ‘digrudug’ ratusan orang. Mereka berteriak-teriak *SBY*,” lanjutnya lagi. Apa sebenarnya maksud dari seorang negarawan yang juga presiden keenam RI dan menjabat selama dua periode ini sering curhat, atau justru seolah mengiba di dunia maya? (red/oke)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*