Home » Tasikmalaya » Patut Ditiru! Tradisi Perelek Desa Bugel Di Tasikmalaya

Patut Ditiru! Tradisi Perelek Desa Bugel Di Tasikmalaya

TASIK – Desa Bugel, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik dalam bidang Ketahanan Pangan untuk Warganya. Pasalnya, hingga kini mereka masih menggunakan Tradisi Perelek, Jumat (03/02/2017).

Perelek adalah, cara seluruh warga mengumpulkan beras dalam sebuah tempat, yang sebelumnya telah disediakan petugas di setiap pintu depan rumah warga. Tradisi ini sudah berjalan sejak lama. Wadah yang sudah disediakan terbuat dari bambu.

Setiap seminggu sekali, dua petugas wanita mendatangi rumah-rumah warga dan mengambil beras di wadah yang sudah disediakan, dan akan dikumpulkan di Kantor Desa. Seluruh hasil berasyang terkumpul akan diberikan pada warga yang tidak mampu. Cara sosial ini disambut warga dengan ikhlas dan tanpa paksaan. Sebagian di uangkan, dan uangnya akan dikumpul di Ka setiap RT.

Menurut Kepala Dusun Bugel, Agus Darmawan, warga hanya menyisihkan satu sendok beras ke tepat bambu tersebut setiap harinya, dan akan di ambil setiap seminggu. ”Sehari perwarga mengumpulkan satu sendok beras ke tempat pereleknya. Penarikannya dilakukan seminggu sekali. Kalau perKartu Keluarga (KK) satu gelas dalam satu minggu, jika di uang kan bisa Rp 50 Ribu Per RT,” jelasnya.

Sementara itu Ruhimat, Kepala Desa Bugel menjelaskan kegiatan ini bermanfaat untuk warga yang tidak mampu. ”Tradisi ini untuk dimanfaatkan oleh warga yang kekurangan, dan akan disumbang pada masyarakat yang memerlukan bantuan,” katanya.

Lanjut Kades Bugel, mengungkapkan, kalau hasil tabungan Perelek di setiap RT ini sudah mencapai puluhan juta. Sebagian uang, digunakan untuk mendanai pembangunan infrastruktur di kampung mereka. Misalnya, untuk membangun saluran drainase dan ada juga yang digunakan untuk membangun. (and)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*