Home » Bekasi » Wabah Eceng Gondok Di Desa Sukamulya Picu Polemik

Wabah Eceng Gondok Di Desa Sukamulya Picu Polemik

BEKASI – Kepala Desa Sukamulya, Umin Suminta mengajak warganya untuk melakukan kegiatan membersihkan sampah dan eceng gondok yang tersangkut di jembatan kantor Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Minggu (22/01) pagi.Kegiatan ini juga turut di hadiri Danramil Sukatani, perwakilan anggota Polsek Sukatani, seluruh jajaran pegawai Desa Sukamulya serta PSDA Cabang Sukatani.‬ “Melihat kondisi eceng gondok dan sampah yang terlalu banyak seperti ini, Insya Allah kegiatan ini bakal kita lakukan lagi, secara bertahap. Jika hari ini tidak selesai ya besok-besok kita lakukan lagi,” ujarnya. Dirinya mengaku, sudah mengusulkan agar Kali Cikarang dilakukan normalisasi serta perbaikkan jembatan dalam Musrenbang tahun 2015 lalu. Hingga kini pihaknya pun masih menunggu realisasi itu.

“Karena jembatan sangat rendah, sehingga  sampah-sampah dan eceng gondok sering tersangkut dan menghambat aliran air serta dapat menimbulkan pendangkalan,” kata Umin.‬ Selain itu, dirinya juga menghimbau kepada warga yang bermukim di dekat Kali Cikarang, agar bersama-sama menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.‬ “Atas nama Kepala Desa Sukamulya, tentu saya menghimbau agar warga tidak membuang sampah di kali karena dapat berdampak buruk pada lingkungan,” ucapnya.‬

Sementara itu, tokoh pemuda Sukatani, Soerjana Kusnadi mengatakan, kegiatan tersebut dengan membersihkan Kali Cikarang sudah sepatutnya dilakukan oleh Pemerintah Desa Sukamulya.‬ “Sayangnya, sampah dan eceng gondok itu hanya didorong, bukan diangkat lalu dibuang ke tempat pembuangan,” kata Soerjana.‬ Menurutnya, jika upaya yang dilakukan pihak Pemerintah Desa Sukamulya hanya sebatas itu, bukanlah sebuah penyelesaian. “Karena hanya menimbulkan persoalan baru, yaitu mengotori Kali Cikarang ditempat lainnnya,” tuturnya.

Soerjana menuding jika hal itu adalah upaya cuci tangan yang dilakukan pihak-pihak tertentu agar dianggap peduli terhadap lingkungan. “Cuci tangan karena bisa dianggap peduli lingkungan,” pungkasnya. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*