Home » Cirebon » Menakar Konflik Sampah Cirebon Di TPA Gunung Putri

Menakar Konflik Sampah Cirebon Di TPA Gunung Putri

CIREBON – Permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Cirebon nampaknya tidak akan bisa terselesaikan secara cepat. Pasalnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon berencana akan membuang sampah pada tempat pembuangan sampah (TPA) Gunung Santri nampaknya terhalang beberapa waktu lagi karena masyarakat Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, menolak bahwa TPA Gunung Santri difungsikan sebagai TPA kembali.
Perwakilan masyarakat Taufik mengatakan dua puluh tiga tahun masayarakat ini merasakan hidup berkecimpung dengan lalu lalang mobil pengangkut sampah, bukan hanya itu saja bahkan polusi udara yang dihasilkan sampah selalu menggangu masyarakat. “Kami masyarakat ini menolak keras apabila TPA Gunung Santri ini difungsikan menjadi TPA kembali, karena selama ini masyarakat tidak menerima fasilitas yang layak dari pemerintah, masalah kesehatan kami tidak diindahkan, jalan yang rusak dibiarkan saja,” katanya, Rabu (18/1/2017)

Dikatakannya, kenapa pemerintah tidak ada obrolan dahulu dengan masyarakat, masa tiba-tiba TPA ini akan digunakan kembali. “Untuk mencari solusi bukan begini caranya, karena masyarakat ini kan punya rumah yaitu desa Kepuh, kan enak kalau kumpul di desa kepuh, dan apa-apaan kita belum sepakat sampah mau dibuang kesini kenapa mobil sampah sudah ada di sini, mending kita pecahkan solusi yang terbaik,” tambahnya.

Masih disampaikan Taufik, saat ini masyarakat sudah merasa nyaman bahkan masyarakat merasa senang. “Berarti bapak-bapak ini baru tahu keberdaan TPA ini, dan kami jujur sudah tidak nyaman dengan kondisi ini. Seharusnya dari dulu dong Pemkab datang kesini dengan baik-baik, dan dan menyampaiakn gimana, termasuk memperhatikan kondisi masyarakat sekitar. Kami mempertanyakan kemana dana penyemprotan lalat dan ulat kemana? serta dana kesehatan untuk masyarakat mana? dan katanya sampah ini akan diurug tetapi urugannya gak ada. Dengan kondisi itu berarti pemerintah Kabupaten Cirebon lalai dong ya. Kami harapkan jangan saling memaksa, karen kami juga inginnya damai, lagian negara kita juga negara pancasila. Kan selama ini masyarakat sudah memberikan kesempatan selama satu tahun untuk pembebasan lahan. Mending truck sampah itu pulang lagi aja, kita pecahkan solusi,” ungkapnya.

Sementara itu Kuwu Desa Kepuh, Wardaya mengatakan pihaknya atas nama desa Kepuh telah kedatangan tamu dari pemerintah Kabupaten Cirebon. Perlu diketahui di Kabupaten Cirebon ini konsinainya sedang darurat sampah, dan pemerintah desa yang ada di tengah tengah, masyarakat jangan salah paham dulu. “Kami mohon pengertianya agar situasi dan kondisi kondusif. Kami selaku pemerintah desa mohon maaf, mungkin kita mengerti dengan kondisi ini, karena kita darurat sampah. Kami meminta solusinya, agar masalah ini bisa segera teratasi, yang jelas kami pihak desa berada di tengah tengah masyarakat,” katanya.

Dilokasi yang sama kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Hermawan mengatakan Pemerintah saat ini sedang melakukan proses pelelangan lahan TPA, dan untuk sementara ini pihaknya meminta bantuan agar TPA Gunung santri bisa dibuka kembali. “Sementara sambil kita menunggu pembebasan lahan TPA, mari kita rembug bersama, untuk mencari solusinya. Karen kondisi sampah saat ini sudah darurat. Secara prinsip pemerintah daerah siap mengikuti apa aja, mau dibayar berapa saja. Dan saya sudah bilang ke pa bupati terkait masalah ini,” katanya. Pantauan dilapangan mediasi antar masyarakat desa Kepuh dengan pemerintah Kabupaten Cirebon harus tertunda hingga Sabtu depan dan akan diadakan rapat untuk mencari solusi. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*