BEKASI – Mendengar kabar, Calon Wakil Bupati Bekasi Pilkada 2017 Kabupaten Bekasi, Abdul Kholik yang berpasangan dengan Calon Bupati Bekasi, Meilina Kartika Kadir dengan jargon MENARIK, dari teman-teman alumni salah satu Sekolah Dasar Negri (SDN) di Kabupaten Bekasi bahwa salah satu keluarga korban tragedi terbakarnya KM Zahro Expres diperairan Kepulauan Seribu pada (01-01) lalu adalah guru tempat dirinya menimba ilmu di Sekolah Dasar Negrei yaitu, Muhidin (Kepsek SDN Karangsetia 02) dan AI Kusminar (Kepsek SDN Sukaraya 05).
Pria yang akrab disapa bang Iik ini sontak atau langsung mendatangi kediaman korban yang beralamat Kampung Baldes Sukamantri, Desa Sukaraya, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi. Pasalnya, selain keluarga korban butuh dukungan mental, keluarga korban juga butuh bantuan doa dari semua kalangan, sebab, kondisi terkini AI Kusminar belum juga ditemukan dan masih dalam pencarian pihak kepolisian.
“Saya juga gak nyangka, karena saya sibuk silaturahmi dan jarang menonton tv. Pas saya mendapat kabar dari jaringan teman-teman alumni SD, sampai saya bertanya berulang-ulang kepada teman-teman, ternyata beliau adalah guru saya. Alhamdulilah saya bisa sampai dirumah dan bertemu keluarga beliau dikediamannya, jujur saya berniat memberikan semangat motivasi dan mendoakan keluarga beliau (keluarga korban) yang setelah saya ketahui beliau pernah mendidik saya sewaktu saya duduk di sekolah dasar, saya sangat-sangat turut berduka-cita sedalam-dalamnya, semoga keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan didalam ujian ini,” ucap, Iik sambil berdoa.
Iik mengatakan, setelah bercerita banyak tentang pada kejadian tersebut dan sampai kondisi saat ini, Iik pun merasa bersyukur atas kondisi keluarga korban yang bisa kuat hati serta menerima dengan tabah. Dengan ini, lanjut Iik, lalu keluarga tinggal menunggu informasi dari pihak kepolisian tentang AI Kusminar (Kepsek SDN Sukaraya 05) istri dari Muhidin (Kepsek SDN Karangsetia 02). “Kita doakan agar pemerintah mempunyai atensi yang serius atas musibah ini dan juga mengevaluasi bagaimana SOP tentang Safety Sistem dari pada sistem transportasi diseluruh Indonesia dan ini nantinya tidak boleh terjadi lagi buat Kabupaten Bekasi kedepan tentunya. Agar standar-standar keselamatan disemua lingkup harus diperhatikan,” tegasnya.
Diakuinya, atas musibah yang dialami keluarga Muhidin ini tidak boleh terjadi lagi. Sebab, harkat martabat atas nyawa manusia itu, tertinggi dan sangat penting yang harus betul-betul diperhatikan dalam transportasi. “Mereka (keluarga korban) keluarga bahagia sudah berjuang dan bersabar untuk ini semua. Lalu kedepannya ini tidak boleh terjadi lagi di Bekasi,” tandasnya. (iar)