Home » Cirebon » Warga Minta Fogging! Wabah DBD Di Gebang Kulon Tewaskan Balita

Warga Minta Fogging! Wabah DBD Di Gebang Kulon Tewaskan Balita

CIREBON – Satu balita dari delapan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) asal Desa Gebangkulon Kecamatan, Gebang Kabupaten Cirebon meninggal, sabtu pagi (17/12/2016). Korban meninggal setelah semalam menjalani perawatan di rumah sakit Bahagia Kota Cirebon, pasca jatuhnya korban DBD, warga berharap adanya tindakan dari Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging ke semua wilayah Desa Gebangkulon untuk memutus mata rantai penularan pnyakit mematikan tersebut.

Informasi yang diperoleh “JP” menyebutkan, wabah DBD di Desa Gebangkulon secara bertautan menular kebeberapa warga yang mayoritas anak-anak. Korban DBD meninggal Fakhri Ramadhani (4) putra semata wayang pasangan Entin (30) dan Tohari (33) merupakan warga Dusun 05 Desa Gebangkulon Kecamatan Gebang, Fakhri mengalami panas tinggi pada Jumat sore (16/12). Oleh pihak keluarga langsung dibawa ke RS Bahagia Kota Cirebon, diagnosa dokter Fakhri menderita Dengue Shock Syndrome (DDS) yang merupakan kondisi lanjutan dari demam berdarah (DBD).

Sebleum terserang DBD, tetangganya Bunga (4) telah terserang DBD hingga muntah darah namun akhirnya bisa tertolong dan disembuhkan. Keluarga korban, M. Ali Mulya (40) kepada “JP” mengatakan, Fakhri sebelumnya tidak mengalami sakit yang diduga DBD, Fakhri hanya mengalami panas dan meminum obat akhirnya panasnya turun, namun pada Jumat sore (16/12) Fakhri mendadak panas tinggi. Lantaran kekhawatiran pihak keluarga karena sedang mewabahnya DBD, Fakhri labngsung dilarikan ke RS Bahagia Cirebon.

“Tadinya diperiksa ke bidan, setelah diperiksa katanya suruh dirujuk ke rumah sakit, maka orang tua korban membawanya ke RS Bahagia, saya yang mengantar kesana,” jelasnya. Setelah menjalani perawatan selama semalam, kondisi trombosit Fakhri langsung naik sekitar 30 .000, hingga akhirnya Fakhri tidak kuat dan meninggal. Pihak keluarga merasa sangat terpukul dengan kepergian Fakhri, lantaran Fakhri anak semata wayang yang baru waktu di sunat. Orang tua korban hanya bisa menangis tanpa bisa mnegucapkan apapun hingga Fakhri diantarkan sanak keluarga ke pemakaman.

“Fakhri anak semata wayang, makanya orang tuanya merasa sangat terpukul dan tidak bisa diajak bicara apapun, hanya bisa menangis, “terang Ali.

Sementara itu, Petugas Surveillance Puskesmas Gebang, Ade Aliman mengatakan, Fakhri merupakan korban DBD yang kedelapan setelah sebelumnya diketahui ada 7 warga Desa Gebangkulon mengalami DBD. Pihaknya mengakui, dari hasil keterangan RS Bahagia jika Fakhri terkena DDS dengan trombosit naik hingga 30.000, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah Desa Gebangkulon untuk rencana melakukan fogging pada senin (19/12).

“Kita akan laporkan ke pimpinan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, senin besok kita akan segera melakukan fogging. “Pungkasnya. Diketahui sebelumnya tujuh anak warga Desa Gebagkulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon positif DBD, ketujuh anak tersebut diantaranya, Kelvin (11) warga Dusun 02, Viola (10) warga Dusun 02, Bunga (4) warga Dusun 04, Kameliatun (13) warga Dusun 04, Haikal Nazril Ilham (8) warga Dusun 05, Anisa (13) warga Dusun 06 serta Siska (14) warga Dusun 06. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*