CIREBON – Pamong budaya memang sangat dibutuhkan untuk meneliti serta menelusuri jejak satu budaya itu pada daerah. Belum lama ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) sudah kehilangan sosok pamong budaya dan berharap akan merekrut kembali pamong budaya. Hal itu langsung direspon cepat oleh Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Bejo Kasiyono mengatakan, dalam satu budaya itu pada dasarnya tidak boleh punah. Maka dari itu untuk mempertahankan budaya dalam satu daerah maka harus ada pendukung serta harus ditumbuhkembangkan ke generasi berikutnya.
“Pembangunan kedepan boleh modern tetapi tidak boleh meninggalkan roh kebdayaan yang ada. Kaitannya dengan tidak adanya pamong budaya saya pribadi sangat setuju. Bahkan bukan hanya pamong budaya tetapi pamong agama pun harus. Tetapi itupun harus dikelola dengan baik biar ending pamong tersebut ada manfaat apa yang sudah dikelolanya,” kata Bejo Kasiyono kepada jabarpublisher.com, Sabtu (29/10/2016) malam.
Dikatakan Bejo, maaf bukannya ingin mengkritisi pemerintah daerah, karena menurutnya konsep yang dibangun di pasar batik trusmi yang notabene milik pemerintah daerah. “Bagaimana konsep budaya batik kita ini ada disana, belum lagi edukasi untuk pembelajaran bagi generasi budaya kita. Nah yang saya maksud dimana ciri budaya batik tulis kita dimana? Karena bicara batik itu ada filosofinya, nah yang perlu kita angkat itu filosofinya bukannya sekarang batik dimana-mana khususnya di Trusmi sekarang sudah meninggalkan kekhasan budaya batik itu sendiri yaitu dengan metode cap atau printing,” ungkapnya.
Selain itu juga, kampung destinasi wisata, kampung seni yang ada di Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon sejatinya diadakan guna meningkatkan dan memperkenalkan seni dan budaya yang sudah disentralkan di Kecamatan Gegesik Itu, harus ada sinkronisasi dari semua dinas.
“Bagaimana para wisatawan mancanegara maupun lokal mau mengunjungi destinasi wisata kampung seni, kalau jalan, penerangan jalan umum, dan lainnya itu tidak menunjang? Maka dari itu perlu ada keterlibatan dari semua OPD yang terkait. Bahkan bukan hanya tingkat OPD, tapi desa pun harus ikut andil. Karena yang bersentuhan langsung dengan masyarakat itu adalah kepala desa. Nah ini semua akan menciptakan wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi wisata kampung seni untuk terus memperkenalkan seni dan budaya kita,” pungkasnya. (gfr)