Home » Bekasi » Ini Kata Ansor, Soal Banser Ada di Acara NU
DIDUGA dua orang yang mengenakan atribut Banser saat Musyawarah Kerja PCNU adalah Banser gadungan. (foto Tle)

Ini Kata Ansor, Soal Banser Ada di Acara NU

BEKASI – Ketua Satuan Koordinator Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Satkorcab Banser), Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bekasi, M Ma’ruf HS, menjelaskan, orang dengan atribut Banser yang ada di tengah-tengah acara Musyawarah Kerja PCNU Kabupaten yang berlangsung di Lexis Resto, Sabtu (29/10) bukanlah Banser, melainkan tak lebih dari oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Banser adalah badan semi otonom dibawah naungan Ansor. Banser satu komando dan mendapat instruksi dari Ansor. Jika ada orang yang mengenakan atribut Banser dalam suatu kegiatan tanpa ada perintah dari Ansor maka orang tersebut adalah oknum,” kata Ma’ruf.

Masih kata Ma’ruf, Ansor adalah organisasi dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) namun, jika NU membutuhkan bantuan Banser, tidak lantas NU bisa menggunakan Banser tanpa berkoordinasi dengan Ansor terlebih dahulu.

“Jadi NU ngomong dulu ke Ansor, nanti Ansor yang nyiapin pasukan Banser sesuai dengan kebutuhan NU. Jadi NU tidak langsung koordinasi dengan Banser. Karena aturan organisasinya seperti itu,” jelasnya.

Namun, jika dalam sebuah acara atau kegiatan tiba-tiba ada Banser yang ikut bertugas mengamankan atau berjaga dan itu tidak diketahui atau berkoodirnasi dengan Ansor, maka kata Ma’ruf, bisa dipastikan itu bukan Banser. Melainkan oknum yang mengenakan atribut Banser yang bergerak untuk kepentingan pribadi.

“Kita (Ansor,red) tidak bertanggungjawab. Silahkan pihak manapun yang dirugikan agar melaporkan kepada yang berwajib. Itu pasti oknum yang mencari keuntungan pribadi atau bisa jadi oknum yang ingin jadi Banser tapi tidak tercapai cita-citanya sehingga mereka bertindak diluar aturan organisasi,” tandasnya.

Ma’ruf juga menghimbau agar Banser tetap satu komando di setiap tingkatan kepengurusan. Selalu berkoordinasi dengan Ansor. Apalagi menjelang Pilkada ini, kata Ma’ruf, banyak pihak yang coba memanfaatkan peluang untuk mencari keuntungan dengan menggunakan nama besar Ansor dan Banser.

“Banser harus seksama dalam bertugas, jangan asal-asalan. Tunggu perintah dari Ansor, jangan sampai dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain dan Banser yang dirugikan. Apalagi menjelang Pilkada ini banyak sekali yang bermanufer untuk kepentingan politik maupun keuntungan pribadi,” pungkasnya. (Tle)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*