Komitmen Toyota Indonesia untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia kembali diwujudkan via kegiatan Toyota Eco Youth (TEY) yang tahun ini memasuki usia 1 dekade. Toyota Eco Youth (TEY) kembali digelar dengan kompetisi yang lebih menantang. Kompetisi yang diadakan Toyota untuk tingkat sekolah lanjutan atas (SLTA) semakin banyak diikuti oleh siswa SMK dan SMA di seluruh Indonesia.
Berbekal kesuksesan TEY ke-9 lalu yang dikuti lebih dari 750 sekolah di nusantara, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) yang tergabung dalam Toyota Indonesia menggelar kick off 1 dekade program TEY beberapa waktu lalu, di kota Bandung. Adapun dalam seremoni pembukaan ini dihadiri oleh Deddy Mizwar, wakil gubernur Jawa Barat dan I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi dan hubungan eksternal TMMIN.
Ketertarikan yang meningkatakan kompetisi ini terlihat dari jumlah proposal yang masuk ke panitia seleksi. Awal pertama kali digelar pada 2005 hingga saat ini, tercatat total 5.000 proposal yang masuk ke panitia dengan melibatkan sekitar 1.400 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
TEY ke-10 berlangsung tahun ini. Jumlah proposal proyek lingkungan yang masuk pun meningkat sebanyak 2.543 proposal, atau naik 41% dibandingkan dengan TEY ke-9 sebanyak 1.709 proposal. “Kami sangat senang, program ini memasuki usia ke-10. Dalam setiap tahun pelaksanaan, kami melihat antusiasme generasi muda Indonesia yang sangat tinggi untuk belajar mengenai kiat-kiat menanggulangi isu-isu terutama yang berkaitan dengan lingkungan sekitar kita. Komitmen mereka bahkan hingga melakukan aktifitas-aktifitas berkesinambungan yang menghasilkan dampak nyata bagi lingkungan terdekat,” jelas I Made Dana Tangkas.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, mengatakanTEY merupakan salah satu program CSR Toyota Indonesia untuk siswa SMA/SMK sederajat yang memiliki tujuan untuk membuat parasiwa Indonesia dapat berperan sebagai agent of change demi memperbaiki kualitas lingkungan dan pengembangan ide-ide pelestarian lingkungan.
“Kami bersyukur sejak awal penyelenggaraan hingga saat ini para siswa dari sekolah-sekolah di seluruh Indonesia memperlihatkan antusias yang tinggi terhadap TEY,” ujar Henry.
Sesuai tradisinya, setiap tahun tema TEY yang diperlombakan pasti berbeda-beda dan di 2016 mengusung ‘EcoSocioPreneur’. Tema ini sendiri menggambarkan pola pikir ramah lingkungan dalam rangka menjawab problematika lingkungan secara berkesinambungan dan diaplikasikan melalui kegiatan bisnis di masa mendatang. “Jumlah proposal yang masuk pada TEY ke-10 ini pun melebihi perkiraanya itu lebih dari 2.500 proposal. Kami berharap semangat peduli terhadap lingkungan yang dituangkan dalam proposal tersebut akan semakin menginspirasi masyarakat dan para pelajar untuk menciptakan kehidupan lingkungan yang lebih baik lagi di masa depan,” ucapnya.
Oleh karenanya akan digelar sosialisasi di 8 kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Manado, Medan dan Denpasar.Guna menarik animo para peserta generasi muda, proposal TEY dikelompokkan menjadi dua jenis yakni karya ilmiah dan non-karya ilmiah. Untuk karya ilmiah pun terbagi dua kategori yaitu kategori sains dimana peserta diminta untuk menciptakan sebuah produk yang berguna untuk lingkungan sedangkan kategori sosial menuntut peserta dapat menjalankan kegiatan melestarikan lingkungan bersama warga sekitar.
Kemudian untuk non-karya ilmiahnya dikemas dalam kompetisi online berbentuk video (My Eco Video), foto (My Eco Pic) dan gambar (My Eco Doodle). Disamping ajang kompetisi, sarana media online ini turut menyebarkan kepedulian lingkungan sehingga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ramah lingkungan.
Sebagai dewan juri yang menilai proposal TEY terdiri dari Prof.DR. Arief Rachman Hakim (guru besar UNJ), DR. Jatna Supriatna (Kepala Pusat Perubahan Iklim UI), Chaerany Putri (Praktisi Sosial Movement) dan Didi Kaspi Kasim (Praktisi media). Para juri akan menilai keaslian ide, inovasi pemikiran, keberlangsungan ide dan program, benefit dan solusi serta keterlibatan masyarakat dan pemerintah.
Bagi pemenang dari TEY-10 akan meraih hadiah guna mewujudkan proposalnya dan khusus jawara best of the best dari kedua kategori berkesempatan untuk studi banding ke Jepang.(rls/rey)