TASIK – Indonesia merupakan negeri dengan potensi bencana alam sangat tinggi khususnya untuk bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, dan Tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif. Guna mengurangi dampak itu bencana Badan Penagulangan Bencana Daerah (BPBD)Kota Tasikmlaya serta Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat sosialisasikan mitigasi bencana dan penanggulangannya ke SLB Bahagia Jalan Kebon tiwu Kota Tasikmlaya, Jawa Barat pada (26/11/2015). Kegiatan ini dihadiri Puluan guru dan para siswa.
Dalam kunjungan tersebut Kasi Rehabilitasi Rekuntuksi BPBD Kota Tasikmalaya Yana Mulyana mengatakan Kusus Untuk acara ini saya kira untuk tenaga para pengajar dulu karena kalu untuk anak kekurangan mental ada kretaria kusus pada saat ini kita harus berkordinasi dengan dinas terkait laitan dengan sarana dan prasarana, maemang sarana dan prasrana harus di adalan dulu seperti titik kumpul jalur evakuasi sehinga pada pelaksanan nanti di simulasi tidak ribet ujarnya.
Lanjut yana perubahan paradigma dari tanggap darurat menjadi siaga bencana, bahwa bencana tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus diterima begitu saja. Tetapi, juga bisa diantisipasi kejadian bencana, korban dan diminimalisir dampaknya. “Edukasi bencana sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana diharapkan dengan sosialisasi ini para tenaga pengajar siswa-siswa ini dapat menambah pengetahuannya dibidang bencana dan selalu siap dalam menghadapi bencana dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi,” kata Yana
Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Kusus Propinsi Jawa Barat Dr Dadang Rahman mengatakan, kegiatan pelatiah pengurangan resiko bencana ini adalah porgram pemerintah pusat memang harus di respon untuk semua pihak. Kali ini SLB Bahagia mendapat amana untuk melakukan kegiatan ini, kenapa kita lakukan di SLB bahagia karena lokasinya di lingkungan padat penduduk di mana benca bisa terjadi dengan pelatian resiko bencana kegiatan ini lanjut dadang guna untuk menguragi resiko bencana apalagi,anak yang berkebutuhan kusus salasatu katagori yang rentan terhadap resiko bencana jadi, kalo mereka tidak mendapat pelatian maka akan berdampak besar ujarnya.
saya sangat berterimakasih atas kunjungan BPBD Kota Tasilmalaya ke sekolah ini. “Memang perlu dilakukan pembelajaran penanggulangan bencana melalui jalur pendidikan, terutama kepada anak kebutuhan kusus. Melalui strategi itu bisa menjadi langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana. Pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal membangun masyarakat sadar bencana. Sehingga ketika terjadi bencana siswa, guru dan masyarakat tidak lagi kebingungan dan panik karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana. Dengan harapan pengetahuan yang didapat ditularkan pada lingkungan sekitar dalam rangka mengurangi risiko bencana. Pada kunjungan tersebut, diberikan paparan mengenai mitigasi bencana, seperti bencana longsor, sesi tanya jawab mengenai kejadian bencana yang terjadi di Indonesia. (and)