CIREBON – Rangkaian kegiatan yang tidak bisa terlepaskan dari suatu penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XV 2016 yaitu prosesi kirab api. Kirab api merupakan salah satu makna yaitu sebagai simbol kehangatan dan semangat. Kirab api ini melintasi 1.005,4 KM, 10 etape, serta 340 orang pelari dari atlet legendaris. Kirab api yang melintasi Kabupaten Cirebon, disambut hangat oleh Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra.
Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra mengatakan pihaknya mendukung penyelenggaraan PON XIX yang terfokuskan di Jawa Barat sebagai tuan rumah. Dikatakan Sunjaya, meskipun Kabupaten Cirebon tidak menjadi tempat salah satu venue PON pihaknya tetap mendukung suksesnya PON XIX Jawa Barat. “Saya selaku Bupati Cirebon, mensupport olahraga yang ada di Jawa Barat mudah-mudahan Cirebon meskipun tidak mendapatkan venue tapi tetap mendukung bagaimanapun Cirebon adalah bagian dari Jawa Barat. Saya berharap khususnya Ciayumajakuning mendapatkan juara agar bisa menyumbangkan emas maupun perak untuk Jawa Barat Kahiji, “kata Bupati Cirebon usai melepas Kirab api dihalaman Kantor Bupati Cirebon, Senin (5/9/2016).
Sementara itu, pembawa obor api PON, Kuswiharso mantan atlet bola voli putra mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk berlari sepanjang 2,5 KM untuk membawa api PON. Justru bisa membawa api pon ini suatu kebanggaan tersendiri. “Suatu kebanggaan tersendiri bisa membawa api PON ini. Belum tentu tahun-tahun yang akan datang kita khususnya Jawa Barat akan menjadi tuan rumah lagi, “katanya. Dikatakannya, meskipun usia sudah tidak muda lagi, dirinya tetap semangat untuk membawa api PON ini. “Saya dikasih tahu untuk membawa api PON ini satu bulan sebelum pelaksanaan dimulai. Persiapan khusus tidak ada hanya latihan lari-lari kecil serta olahraga ringan dan minum suplemen, “pungkasnya. (gfr)