Lapas Kelas III Cikarang-Bekasi Bangun Pesantren Bina Akhlak Napi

BEKASI – Lapas Kelas III Cikarang-Bekasi bangun pesantren Ramadhan yang dilaksanakan sejak 13 Juni 2016. Pihak lapas membagikan buku tulis dan pinsil/pulpen kepada warga binaan guna mencatat apa yang disampaikan penceramah atau seorang ulama yang mengajar ngaji.

“Fikih, akhlak, tadarus, tafsir, dan lainnya kami ajarkan kepada warga binaan. Yang ikut teribat dalam kegiatan ini adalah pihak dompet dhuafa, dan pesantren yang berada di wilayah Kecamatan Cikarang Pusat,” kata Kalapas Kelas III Cikarang-Bekasi, Toro Wiyarto di rumah dinasnya, Minggu (26/06).

Dijelaskan Toro, dari total 400 warga binaan berasal dari Jakarta ada yang ikut serta dalam mengikuti pesantren ini.

Dirinya mengatakan, masih ada napi yang belum mengenal huruf Alif dalam Al Qur’an. Bahkan, seorang warga binaan mengakui baru buka kali ini membuka Al Qur’an. “Ya wajar Anda melanggar hukum, karena tidak ada penerapan agama dalam diri,” imbuh Toro kepada salah satu warga binaannya.

“Tidak sedikit yang tidak mengenal Al Qur’an, diantaranya warga binaan yang berusia 25-30 tahunan. Ada sekitar 100 orang.

Toro mengatakan, tujuan didirikannya pesantren di lapas adalah bertujuan untuk membangun kembali akhlak para warga binaan. “Kami akan bangun kembali akhlak para napi, sehingga pada waktunya nanti pas saat kembali pada masyarakat, bisa diterima dan jadi manusia yang lebih berakhlak lagi. Kami membangun sistem kekeluargaan bukan kebersamaan,” ucapnya.

Sementara itu, ada sekitar 350 warga binaan yang akan mendapat remisi hari raya. Beberapa diantaranya akan lansung bebas. (fjr)