BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, mengecam Reklamasi Teluk Jakarta. Menurut dia, proyek pulau buatan itu justru merusak wilayah Jabar dan menimbulkan kesulitan bagi warganya.
“Janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan bencana ke daerah lain, janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan kemiskinan ke daerah lain,” ujar Demiz, sapaan Deddy Mizwar, saat menyampaikan paparannya dalam sebuah diskusi bersama lembaga nirlaba Wahana Lingkungan Hidup Jabar.
Dia menyesalkan pembangunan yang justru malah merusak lingkungan dan menyengsarakan warganya. Betapa tidak, sebagian besar material buat proyek pulau buatan Jakarta diangkut dari daerah di Bogor Barat.
“80 persen eksploitasi batu, pasir, dan material lain proyek reklamasi dibawa dari Bogor Barat. Akibatnya, kondisi jalanan di daerah itu hancur. Masyarakat pun terkena imbasnya. Apalagi, kabarnya pungutan liar di tempat itu mencapai Rp 240 juta sehari, dibagi buat delapan pihak. Ini daerah tak bertuan. Seolah-olah enggak ada penegak hukum. Enggak ada penegak hukum di sana, dan satu tahun itu Rp 80,4 miliar punglinya. Hanya untuk membangun 17 pulau reklamasi Jakarta Utara. Jadi sebuah peradaban yang dibangun atas dasar kemaksiatan menurut saya itu,” lanjut Demiz.
Orang nomor dua di Pemprov Jabar ini menyatakan akan terus melawan kerusakan lingkungan di Jawa Barat hingga akhir hayat. “Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang, tapi saya akan melawan terus sampai saya mati. Siapa tahu saya mati dalam keadaan melawan jadi langsung masuk surga saya. Cara tercepat masuk surga saya kira itu. Mati dalam keadaan kezaliman, melawan kemaksiatan, walaupun udah enggak jadi Wakil Gubernur lagi, enggak penting ya. Ini komitmen saya. Saya kadang marah, tapi saya juga sedih,” ucapnya.
Pemprov Jabar, papar dia, hingga kini terus berkomitmen memperbaiki Sungai Citarum. Ada 130 komunitas Eco Village, dari 170 desa yang ada di bantaran Sungai Citarum ikut dilibatkan dalam membenahi sungai itu. Selain itu, ada 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat untuk merevitalisasi Citarum. (bay)