FAKTA baru dari kasus pembunuhan sadis Eno Farihah (18), karyawati PT Polyta Global Mandiri, Tangerang, Banten. Sebelum dibunuh secara sadis oleh tiga pelaku, Eno sempat berkencan di kamar messnya dengan salah satu pelaku yang juga kekasihnya, RAI (16). Sebelum masuk kamar Eno, RAI dibukakan pintu gerbang mess secara sembunyi-sembunyi oleh Eno. Itu terungkap dari isi SMS di HP RAI, yang dijadikan alat bukti oleh polisi.
Kanit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Handik mengungkapkan, kejadian berawal dari korban mengatur pertemuan dengan pelaku RAl di mess korban melalui ponsel mereka lewat pesan singkat (SMS).
“Awalnya ini ketika korban janjian dengan tersangka RAl di handphonenya, saat itu pelaku ke rumah korban usai bermain play station (PS), kemudian dapat pesan korban dan mereka bertemu di mess korban pada Kamis (12/5) malam,” kata Handik saat dikonfirmasi, Rabu (18/5).
Percakapan berujung pertemuan itu, papar Handik, dimulai oleh tersangka RAl yang menanyakan apakah korban yang dikenalnya sebulan lalu ini ada acara di malam Jumat atau tidak.
“Tersangka nanya ke korban ‘Teh, nanti malam ada acara nggak?’ Kemudian dijawab oleh korban ‘Emang kenapa kalau nggak ada acara?” ucap Handik.
“Kalau enggak ada acara kita ketemuan’ lanjut RAl dan kemudian dibalas kembali oleh korban ‘di mana maunya?”
Menurut Handik, RAl kemudian menjawab korban untuk bertemu di mess korban. Awal korban tak mau bertemu di mess dengan alasan takut ketahuan teman mess yang lain. Namun dengan rayuan manisnya, RAl berhasil membujuknya.
“Kemudian korban membalas lagi ’emang enggak takut nanti ketahuan sama teman mess yang lain’ dan dijawab RAl ‘yaah itu mah gampang, nanti aja dipikirinnya’ dan akhirnya dibalas oleh korban ‘nanti pintu pagar nggak dikunci ya’ yang kemudian dibalas lagi untuk yang terakhir oleh RAI dengan kata-kata ‘OK. Bye.’,” jelas Handik.
Usai pembahasan, akhirnya RAl pun menyambangi mess korban usai dirinya bermain PS di lokasi tak jauh dari tempat tersebut. (bay)