Home » Cirebon » Kabupaten Cirebon akan Jadi Pilot Project Program WSLIC

Kabupaten Cirebon akan Jadi Pilot Project Program WSLIC

CIREBON –  Kabupaten Cirebon akan menjadi pilot project dari program Water and Sanitation for Low Income Communities (WSLIC). Kegiatan yang merupakan program di bidang air bersih dan sanitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah serta tidak mendapat akses air bersih dan sanitasi, akan kembali menggeliat di Kabupaten Cirebon.

Pada bulan lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan sosialisasi untuk rencana pengamanan air minum yang sebagai lokus percontohan yaitu diambil dari 3 Desa dari 74 Desa yang ada di Kabupaten Cirebon yang sudah mendapatkan program WSLIC.

“Kementerian Kesehatan menindaklanjuti untuk membuat pilot project dari sarana WSLIC yang sudah ada diKabupaten Cirebon ingin mengetahui kelanjutannya. Maka diambilah 3 sample desa tersebut diantaranya Desa Sidawangi, Desa Ciawi Gajah dan Cirebon Girang, “kata Eni Suhaeni Kabid Bina Perilaku dan Penyehatan Lingkungan (BPPL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Jum’at (13/5/2016).

Dikatakan Eni, ketiga Desa yang menjadi pilot project ini diberikan pelatihan. Pelatihan ini tujuannya untuk diberikan pemahaman untuk melakukan asesment pada air yang ada di WSLIC tersebut. Apakah kondisi airnya masih bersih atau tidak, pengecekan terutama dari hulu hingga hilir artinya dari sumbernya hingga pemakai air tersebut.

“Ada 4 kriteria yang harus dimiliki oleh air tersebut diantaranya adalah kualitas, kualitasnya bagaimana apakah bersih atau tidak, kedua kuantitasnya, dari segi kuantitas kebutuhan pokok masyarakat perorangan ini adalah 60 liter perhari apakah cukup atau tidak, ketiga kontinuitas dari segi ini air tersebut mengalir tidak selama 24 jam dan dan keempat keterjangkauan, keterjangkauan mengenai harga, harganya ini terjangkau tidak oleh masyarakat dari air yang dibutuhkan. Karena air ini berbeda dari PDAM, karena meskipun membayar air ini adalah dari kita untuk kita serta untuk masyarakat lainnya, “jelasnya.

Pihaknya menuturkan, untuk mengetahui itu semuanya, Dinas kesehatan dan Dinas lainnya beberapa waktu lalu mengunjungi lokasi pilot project tersebut. “Program tersebut sangatlah menguntungkan bagi masyarakat. Karena masyarakat apabila merasa tidak bisa menangani terkait ada kerusakan ataupun apa bisa mengambil atau memanggil tim teknis dari Bappeda, Cipta Karya, BPMPD maupun Dinas Kesehatan itu sendiri, “pungkasnya. (gfr).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*