CIREBON – Ini persoalan yang tak pernah selesai di Wilayah Timur Cirebon (WTC). Yakni, jalan yang kumuh, berlubang dan rusak parah. Ironisnya, meski sudah berlangsung lama, kondisi ini seperti dibiarkan begitu saja oleh Pemkab Cirebon. Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon sebagai kepanjangan tangan pemerintah daerah tampak tak berdaya, bahkan nyaris tak ada kerjanya.
“Persoalan infrastruktur WTC sudah dari bupati ke bupati tetap saja amburadul. Ini sebagai bukti nyata tidak seriusnya Pemkab Cirebon dalam hal memperhatikan rakyatnya di wilayah ini,” ujar Aktivis Cirebon Timur, Adang Juhandi, kepada jabarpublisher.com, Rabu (11/5/2016).
Dikatakan dia, WTC hanya dijadikan komoditi kekuasaan setelah itu dicampakan begitu saja. “Ini sebuah bukti. Dan jika pemkab memang tidak bisa memperhatikan warga di WTC, lebih baik dimekarkan saja. Biar WTC menjadi daerah otonom sendiri dengan pemerintahan daerah tersendiri, terpisah dari Kabupaten Cirebon,” katanya.
Dikatakan dia, jika WTC menjadi daerah otonom, warga melakukan pembenahan sendiri. “Ya, sebagai daerah otonom baru, saya optimis kalau WTC siap berkompetisi dan bisa mensejahterakan rakyatnya secara mandiri, adil dan bijak,” katanya.
Saat ini, kata dia, WTC seperti menjadi anak tiri dari Pemkab Cirebon. Selain tak ada perhatian dari pemerintah daerah, pembangunanpun sangat jarang dilakukan di wilayah tersebut. “Pembangunan di Kabupaten Cirebon sangat tidak merata. WTC, nyaris tak pernah dapat bagian dari program tersebut. Kalau seperti ini, biar jelas, lebih baik WTC dimekarkan, terpisah dari Kabupaten Citebon,” tandas Adang. (bay)