PROSES penggusuran lokasi Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, diwarnai bentrok antara aparat dengan warga, Selasa (10/5/2016). Warga yang ogah digusur melakukan perlawanan, membekali dirinya dengan berbagai senjata tajam.
Situasi mencekam sudah terjadi sejak pukul 09.00 WIB. Ratusan warga yang tinggal di lokalisasi Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, melakukan perlawanan kepada aparat gabungan pemerintah dan kepolisian yang hendak memberikan surat peringatan (SP) penggusuran kedua.
Warga yang bersenjata parang golok dan pedang nekat mengejar petugas gabungan agar tidak bisa masuk ke wilayah lokalisasi tersebut. Bahkan, masyarakat juga melakukan aksi bakar ban tepat di depan pintu masuk lokalisasi.
Dalam bentrokan tersebut, dua petugas kepolisian mengalami luka di kepala akibat terkena lemparan batu.
Keduanya adalah Mulya Aditya (19) dan Harmoko (21), petugas berpangkat Bripda yang bertugas di Polda Metro Jaya. Mereka langsung dibawa ke klinik terdekat. Sedangkan satu warga yang menyerang petugas berhasil diamankan.
Aparat kepolisian kemudian membawa dua unit unit mobil water cannon untuk membubarkan aksi warga yang menolak digusur. Mobil tersebut tiba sekitar pukul 16.00 WIB di Jalan Kali Perancis, tempat warga berdemo sambil memblokir jalan menuju lokalisasi Dadap. Mobil ini didatangkan karena aksi warga yang mulai anarkis.
Ratusan aparat gabungan Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya pun masih membentuk barikade yang berjarak 300 meter dari lokasi warga berdemo. (bay)