CIREBON – Kemarin, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon beserta dinas teknis lainnya melakukan studi banding ke daerah lain yaitu Tangerang Selatan guna melihat standar pasar modern. Untuk kemudian diterapkan di Pasar Sumber nantinya.
“Studi banding ke Tangerang Selatan itu untuk membuka, membuka wawasan bagi para pedagang, untuk melihat sejauh mana pasar yang sehat, pasar yang aman, pasar yang nyaman dan pasar yang ramah lingkungan. Nah kalau nanti kita bahas masalah pasar jangan bahas lokasinya tetapi apabila bangun pasar untuk kedepan itu harus seperti itu, “kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri, Jum’at (29/4/2016).
Dikatakan Erry, pihaknya sepakat baik dari pedagang, DPRD, Cipta Karya, Bappeda, Asisten Perekonomian melihat kondisi pasar yang dilakukan studi banding ini sangat bagus, dan diharapkan dan menginginkan pasar sumber kedepan seperti ini. “Pasar Tangerang Selatan ini peralihan dari tradisional, tidak menghilangkan konsep tradisional yang selayaknya tawar-menawar pedagang dengan pembeli, tapi pasarnya bersih. Dan faktor utama dari pembeli itu adalah dari kebersihan pasar itu sendiri. Dan kedepan nantinya para pedagang ini punya komitmen jaga kebersihan, “jelasnya.
Ditambahkannya, pihaknya melakukan studi banding itu ke Tangerang Selatan melibatkan para pedagang pasar sumber, “Kami mengundang pedagang pasar sumber ini 10-12 orang, tetapi dari sekian yang kami undang hanya 2 orang perwakilan saja dari pedagang yang ikut studi banding, “katanya.
Sementara itu dari perwakilan pedagang pasar sumber, Ari mengatakan, pedagang pasar sumber yang tergabung dalam ikatan pedagang pasar sumber (IPPS) tidak pernah merekomendasikan pedagang pasar sumber itu ikut studi banding ke manapun. “Pedagang yang mana, apa jangan-jangan asal comot saja pedagangnya. Kami IPPS ini sepakat kalau ke Kementerian Perindustrian dan Perdagangan kami ikut tetapi kalau studi banding tidak perlu, karena kami ini tidak perlu adanya kajian-kajian, kami sudah jelas dipasar lama itu sudah layak dibangunkan pasar lagi, “tegasnya. (gfr)