MUDA dan cantik, itulah kata yang menggambarkan wanita ini. Tapi, di balik semua itu, wanita kelahiran Bandung tahun 1990 ini memiliki sesuatu yang luar biasa. Dia mampu memanage dirinya hingga menjadi sosok pengusaha sukses. Salah satu usahanya, adalah bisnis penjualan Batik Cirebon berlabel ‘Hanita Batik’.
Ita Puspita, namanya kini mulai banyak diperbincangkan orang, terlebih di kalangan pebisnis dan pelaku usaha batik. Betapa tidak, perusahaan penjualan batik yang baru didirikannya di tahun 2011, mampu melesat hingga dikenal sampai ke sejumlah kota di tanah air, bahkan ke negara tetangga.
“Padahal awalnya saya cuma lihat mertua (untuk usaha batik). Dari sana saya mulai tertarik dan pengen menjalani usaha itu,” ujar perempuan yang kini telah memiliki dua anak dari pernikahannya dengan pria bernama Hanif.
Dari sana, Ita kemudian mulai belajar dan menggali pengtahuan tentang batik, berikut bisnisnya. Ita kemudian terjun langsung dengan menjadi pengelola di showroom batik milik mertuanya itu. Hingga kemudian diapun “mengenal” bisnis tersebut. Sebenarnya, untuk langsung membuka bisnis batik, bagi putri dari pengusaha ternama di Cirebon ini sangatlah mudah. Tapi itulah Ita, dia tak mau memanfaatkan orang tuanya untuk menjalani bisnis yang merupakan bagian dari masa depannya.
Hingga di tahun 2011, perempuan jebolan S1 Administrasi Bisnis Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung tahun 2008 ini kemudian membuka usaha sendiri penjualan batik Cirebon, dengan label Hanita Batik, berlokasi di Jalan Panembahan No 03, Desa Panembahan Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Alhasil, bisnis yang digelutinya itu melesat. Selain menjadikannya sebagai sosok perempuan mandiri, Ita pun meraih sukses. “Kenapa saya memilih batik? Selain karena kecintaan terhadap batik itu sendiri, juga sebagai upaya untuk melestarikannya. Jangan sampai, batik Cirebon yang merupakan karya leluhur ini musnah,” katanya. (bay)