STATUSNYA masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba). Namun karir politiknya begitu cemerlang. Di bawah naungan Partai Nasdem, pemuda kelahiran tahun 1992 ini mampu menorehkan tinta emas sebagai legislator termuda di DPRD Subang, dengan raihan suara terbanyak di Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu. Hebatnya pemuda ini, saat melakoni Pileg 2014 itu hanya bermodalkan nekat dan satu buah baliho.
Ya, dia adalah Fajar Trengginas. Putra daerah Subang yang kini masih tercatat sebagai mahasiswa semester VI di Fakultas Hukum Unisba Bandung ini, awalnya tak pernah berpikir kalau dirinya akan menjadi anggota DPRD Subang. Bahkan, dirinya pun tak pernah bermimpi bisa meraih suara terbanyak di Pileg 2014 dengan raihan 8.665 suara total perorangan.
“Gak nyangka aja. Padahal awalnya, saya hanya sebagai cadangan dimajukan dalam Pileg 2014 oleh partai. Saat itu, modal saya hanya satu baliho. Ya, semua orang tahulah, gimana kemampuan ekonomi mahasiswa yang belum punya penghasilan,” ujar Fajar, saat berbincang dengan jabarpublisher.com, sesaat tadi.
Dari satu baliho itu, Fajar kemudian mencoba melakukan sosialisasi. Dia intens blusukan ke komunitas-komunitas kaum muda dan pemilih pemula di Dapil IV (Kecamatan Patokbesi, Blanakan, Ciasem). Hasilnya, dukunganpun mengalir begitu deras. Hingga kemudian keluarganya patungan memberikan sumbangan baliho dan bekal kampanye.

Bersama Eep Hidayat, mantan Bupati Subang yang kini jadi Ketua DPD Nasdem Subang
Fajar pun semakin dikenal di kalangan kaum muda di Dapil IV. Hingga pada akhirnya, dia sukses melakoni Pileg 2014 dengan raihan suara terbanyak untuk DPRD Subang. “Raihan suara yang kita dapat, tentunya merupakan amanah dari masyarakat. Dan saya akan berusaha keras untuk mengemban amanah itu,” ucap pemuda yang kini juga menjadi Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPD Partai Nasdem Subang.
Di DPRD Subang sendiri, Fajar merupakan anggota Komisi II bidang Perekonomian dan anggota Badan Anggaran. Aktivitasnyapun kini semakin bertambah. Tentunya, diapun semakin sibuk. Namun demikian, dia tak lantas menelantarkan kuliahnya. “Pendidikan tetap jalan. Ya, harus ada waktu kalau buat yang satu ini. Soalnya, inikan urusan pendidikan, yang merupakan bekal untuk saya,” katanya. (bay)