BEKASI – Kepala Sunardi (45), warga Kampung Jalen, RW 15, Desa Jejalen, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, penuh benjol. Wajahnya lebam, setelah diamuk sekelompok oknum Brimob. Tak tanggung-tanggung, korban mengaku sempat dihajar menggunakan laras pistol dan diancam akan dieksekusi oleh para pelaku.
Korban menceritakan jika peristiwa itu terjadi, Kamis (07/04) lalu sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu, dia dengan sejumlah adik dan keluarga besarnya mendadak keluar rumah lantaran ada sejumlah developer dan oknum aparat mendatangi tanah kosong yang tak jauh dari rumah korban.
Tanah tersebut diklaim sebagai tanah milik orang tua korban, yang luasnya pun mencapai 25 ribu meter. Sontak saja, kehadiran orang asing itu membuat korban dan keluarga tak terima. Apalagi, cerita Sunardi, oknum aparat itu dan pihak swasta sedang mengukur tanah tanpa seizin pihaknya.
“Tanah itu berada deket perumahan Bhayangkara. Mereka tiba-tiba mengukur tanah warisan orang tua saya. Wajar kalau saya mempertanyakan keberadaan mereka di lokasi mau ngapain,” ujar Sunardi kepada Jabar Publisher, Senin (11/04).
Korban pun tak tinggal diam. Ia lalu menegur agar aksi ukur tanah tersebut diberhentikan sementara. Namun malang, baru saja hendak menegurnya, sejumlah oknum aparat dengan berpakaian dinas lengkap dan berpakaian preman mendadak menghampirinya.
“Baru saja saya tegur, tak lama keluar sejumlah orang yang diduga berpakaian Brimob dan berpakaian preman. Rambutnya cepak-cepak. Ada 20 orang. Sekompi gitu bang,” terangnya.
Sekelompok orang yang diduga berasal dan tinggal di dalam perumahan Bayangkara itu, kemudian tanpa basa-basi membabi buta menghajar korban. Bahkan, para pelaku ini diduga menghajar korban dengan mengenakan senjata sambil melontarkan kata-kata penuh intimidasi.
“Saya di hajar bang. Dipukul pakai pistol juga. Mereka bilang, diam kamu. Kalau enggak, saya tembak biar kamu mampus!,” ucap korban, menceritakan ulang ucapan sejumlah oknum Brimob tersebut.
Beruntung sejumlah warga yang ada di lokasi langsung melerai dan menyelamatkan korban. Ia langsung melakukan visum dan melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke pihak Polresta Kabupaten Bekasi, dengan nomor LP 381_194/SPKT/K/IV/2016/Resta Bekasi.
“Saya tak tahu mereka Brimob dari (unit) mana. Yang saya tahu, mereka datang dari perumahan Bayangkari yang dekat dengan tanah milik orang tua saya. Saya ingat muka yang mukul saya pakai pistol kalau ketemu lagi. Cuman namanya tak tahu karena ketutupan jaket,” pungkas Sunardi. (fjr)