Home » Cirebon » Kerajinan Anyaman Rotan Cirebon akan Dapat Angin Segar, Kran Ekspor Segera Dibuka

Kerajinan Anyaman Rotan Cirebon akan Dapat Angin Segar, Kran Ekspor Segera Dibuka

CIREBON – Produksi anyaman berbahan rotan di Kabupaten Cirebon sedikit akan menghirup udara segar. Memang kran ekspor penjualan belum dibuka oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan tetapi pemerintah mulai dari Kabupaten Cirebon hingga Provinsi Jawa Barat bahkan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan sangat mendukung mengembalikan kejayaan pasar rotan di dalam negeri.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Erry Achmad Husaeri melalui Kabid Perdagangan, Supardi menuturkan belum lama ini di Jakarta telah mengadakan pameran tour bisnis berbahan dari anyaman rotan, antusiasme terlihat sangat tinggi. “Kalau buyer atau pengunjung pasti datang ke Jakarta bukan hanya ingin melihat keindahan Jakarta saja tetapi mereka tetap menyempatkan berkunjung ke tour bisnis berbahan anyaman dari rotan, berarti menandakan pangsa pasar rotan kembali menggeliat dan bangun lagi,” cerita Supardi kepada Jabar Publisher di Kantornya, Senin (11/4/2016).

Dikatakan dia, pengusaha atau pengrajin rotan ini perlu dengan adanya pasar, mereka (pengusaha atau pengrajin.red) pasti nyawanya itu adanya di pasar. Tidak ada artinya jika memproduksi sebegitu banyak tetapi pemasarannya tidak ada, karena bagaimanapun pasar tetap menjadi pilihan bagi para pengusaha maupun pengrajin. “Kaitannya dengan promosi rotan ini bukan hanya dari Pemerintah Kabupaten Cirebon saja tetapi Pemerintah Provinsi bahkan langsung dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mensupport dengan menyediakan bahkan memfasilitasi both-both untuk tempat pemeran bagi para pengusaha tersebut,” katanya.

Dari diadakannya pameran tour bisnis bahan baku rotan, lanjut dia, respon dari pengunjung sangat bagus, artinya kemajuan industri di bahan baku rotan akhirnya menggeliat kembali, “Harapan kami selaku Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap pengusaha rotan di Kabupaten Cirebon bangkit dan menggeliat kembali,” harapnya.

Disisi itu, dikatakan Supardi meskipun kran dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan belum dibuka, pihaknya menginginkan pemasaran rotan tersebut tidak semata-mata harus ekspor keluar negeri tetapi bagaimana pasar dalam negeri bisa menampung dan memasarkan bahan anyaman dari rotan ini. “Bahan baku sangat melimpah, justru keluhan dari pensuplai bahan baku rotan dari Kalimantan itu terbentur dengan adanya kebijakan Kementerian yang tidak membukakan kran ekspor hasil industri rotan ini. Kita akan usahakan hilirisasi industri rotan di dalam negeri ini berjalan, sehingga tidak ada alasan lagi kita kelebihan bahan baku rotan yang tidak terserap oleh industri nasional kemudian dijual keluar cukup dalam negeri saja,” pungkasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*