CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon melaui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) berencana akan menjadikan kawasan Desa Trusmi Kecamatan Plered dan sekitarnya sebagai kawasan wisata belanja berskala Internasional, di tahun 2017.
Penataan kawasan wisata belanja Trusmi melibatkan beberapa desa diantaranya, Desa Weru Lor Kecamatan Weru, Desa Wotgali, Trusmi Kulon, Trusmi Wetan, Kalitengah bahkan Desa Panembahan Kecamatan Plered.
Kuwu Desa Trusmi Kulon, Abdul Tholib mengaku memang sudah ada obrolan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menata Kawasan Trusmi ini akan dijadikan sebagai kawasan belanja. “Memang sudah ada obrolan dari pihak Pemerintah Kabupaten Cirebon kalau wilayah Trusmi ini akan dijadikan sebagai kawasan wisata belanja Internasional, “kata Tholib kepada Jabar Publisher, Senin (11/4/2016).
Dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Cirebon baru sebatas obrolan rencana penataan saja belum mengarah kekonsep seperti apa Trusmi kedepannya. “Kalau dulu memang sudah ada obrolan tentang penataan kawasan Trusmi ini dengan adanya pembebasan lahan untuk jalan, tapi kami selaku kuwu setuju saja dan sudah di sosialisasikan kepada masyarakat tetapi Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak cepat merespon dengan adanya pembebasan lahan untuk jalan ini, dan sudah saja tidak ada tindak lanjutnya, “jelasnya.
Pihaknya memiliki hampir seluruh warga masyarakatnya memiliki usaha di bidang batik, bahkan yang memiliki showroom sedikitnya ada 40 showroom dan sisanya mayoritas masyarakat pengrajin batik. “Dilematisnya kalau seandainya ada Bus melintas ke kawasan Trusmi ini pasti terjadi kemacetan. Tetapi masyarakat kami juga ingin yang namanya terjangkau oleh pengunjung. Intinya kami ini setuju dengan adanya penataan kawasan Trusmi ini menjadi kawasan wisata belanja batik Internasional dan kalau masalah transportasi untuk menjangkau ke seluruh pengrajin dan pengusaha batik kami serahkan sepenuhnya kepada Dinas terkait, “pungkasnya. (gfr)