Ternyata, Yang Dijual di Batik Trusmi Kebanyakan Batik Pekalongan, Bukan Batik Cirebon

CIREBON – Trusmi merupakan ikon batik Cirebon. Dan itu pula yang menjadi salah satu “magnet” Cirebon untuk menarik wisatawan lokal/mancanegara. Hingga pemerintah setempat mendirikan sebuah kawasan wisata belanja, Kampung Batik Trusmi di Plered.

Sejalan dengan itu, pengusaha batik di Cirebon pun menggunakan “Trusmi” sebagai merek dagangnya, dengan mendirikan toko paling besar di kawasan tersebut bernama Pusat Grosir Batik Trusmi. Namun yang terjadi, di tempat penjualan batik berlabel ikon batik Cirebon ini, yang dujual malah kebanyakan batik dari luar Cirebon, seperti batik Solo dan Pekalongan.

Terungkapnya hal tersebut setelah seorang wisatawan mengeluh. Dia yang sengaja datang ke Cirebon untuk berwisata kuliner dan belanja batik, mendapatakan kenyataan kalau yan diperolehnya dari Pusat Grosir Batik Trusmi hanyalah batik Pekalongan.

“Parah nih! Namanya aja Toko Batik Trusmi, terus berada di wilayah Kampung Batik Trusmi. Tapi yang banyak dijual malah batik luar, seperti batik Pekalonga dan Solo. Ini udah kebohongan publik,” ujar Wisatawan asal Bandung, bernama Diana (24).

Banyaknya batik Pekalonga da Solo yang dijual di Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon, juga diakui oleh seorang pengrajin batik dari Trusmi. Pengrajin yang enggan dipublish namanya ini mengatakan kalau tempat penjualan batik Trusmi tersebut banyak menjual batik Pekalongan dan Solo. “Hasil karya pembatik-pembatik yang ada di Trusmi gak ada yang dia beli untuk keudia dijual di tokonya,” ujarnya.

Pengakuan serupa juga dilontarkan Dea, Humas Pusat Grosir Batik Trusmi. Kata dia, di perusahaan tempat bekerja memang banyak dijual batik Pekalongan dan Solo. Bahkan, batik asli Trusmi Cirebonnya hanya sedikit.

“Paling kalau batik asli dari Trusmi yang dijual cuma produk dari owner,” katanya, saat dikonfirmasi Jabar Publisher, Sabtu (9/4/2016). (bay)