Home » Info Jabar » Cianjur » Seorang Pelajar di Cianjur Tewas Ditikam oleh Sekelompok Orang
Ilustrasi

Seorang Pelajar di Cianjur Tewas Ditikam oleh Sekelompok Orang

CIANJUR – Seorang siswa kelas 3 SMK Jolok, Kecamatan Cipanas, Cianjur, ditemukan tewas dengan luka akibat tikaman di punggungnya. Dugaan sementara, siswa bernama Sopian (18) meregang nyawa ditikam oleh segerombolan orang.

Informasi yang dihimpun, siswa warga Kampung Loji, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas itu, tewas setelah dikeroyok segerombolan orang pada Selasa (29/3/2016) sekitar jam 15.00 WIB. Saat itu, Sopian dan sekitar 15 orang kawannya berkumpul di wilayah Cimacan.

“Sedang berkumpul itu, tiba-tiba sekelompok orang datang, mereka kemudian terlibat cekcok dengan rombongan keponakan saya,” ujar Dadang Subarna (37) paman korban, rabu (30/3/2016) di Kamar Jenazah RSUD Cianjur.

Dadang sendri mengaku mendapat informasi tersebut dari kawan-kawan korban. Kelompok itu, kata dia berjumlah 9 orang. Diduga siswa SMK di kawasan Cipanas. “Mereka membawa senjata tajam mulai dari golok, celurit hingga samurai. Rombongan keponakan saya kemudian berpencar melarikan diri, nahas, Sopian kena tikam di punggung,” lanjutnya.

Sopian segera dibawa ke RSUD Cimacan untuk diberi penanganan medis, satu luka sempat dijahit, namun hendak dirujuk ke RSHS Bandung, Sopian meninggal sekitar pukul 20.00. “Padahal sebentar lagi dia (Sopian) mau menghadapi Ujian Nasional (UN),” kata Dadang.

Kapolsek Pacet, Kompol Pardiyanto, mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 9 orang saksi terkait tewasnya Sopian. Kata dia, rata-rata saksi yang diperiksa memberikan keterangan bahwa mereka mengenal siapa yang melakukan penyerangan.

“Mereka menyebut tahu yang menyerang itu dari salah satu sekolah di Cipanas. Tapi tidak tahu siapa nama-nama orang yang menyerang itu,” ujar Pardiyanto di RSUD Cianjur, Rabu (30/3/2016).

Menurutnya, polisi juga masih menyelidiki dari mana senjata yang digunakan oleh penyerang berasal. “Kemungkinan ini tawuran pelajar dengan pelajar. Tapi kami masih selidiki,” ujarnya.

Pardiyanto menyebut belum mendapatkan barang bukti berupa senjata-senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menyerang Sopian di kawasan sepi di Cimacan Valley itu.

Sementara itu, Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) RSUD Cianjur, Multazam menjelaskan, pihaknya menenukam dua luka dengan kedalaman sekitar 10 sentimeter di punnggung Sopian (18), siswa asal Cipanas yang tewas ditikam pada Selasa (29/3/2016) sore.

“Satu luka yang tembus ke paru-paru. Luka itu mirip luka yang dihasilkan oleh pisau. Akibat luka ini pula, korban meninggal karena dari bagian belakang, paru-paru tidak punya pelindung,” ujar Multazam di RSUD Cianjur, Selasa (30/3/2016).

Menurutnya, ketika tiba di kamar jenazah pada pukul 21.00 Selasa kemarin, Sopian mengenakan celana panjang hitam dengan ciri-ciri lain, kulit sawo matang dengan rambut hitam.

“Dari kedua luka itu, satu luka sudah dijahit di RSUD Cimacan. Begitu mau dirujuk ke RSHS Bandung, dan RSHS katanya sudah siap, Sopian meninggal,” ujarnya. (tbj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*