Home » Bandung » Ini Pernyataan Kapendam III Siliwangi Soal Oknum TNI Ditembak Polisi Terkait Dugaan Perkosaan

Ini Pernyataan Kapendam III Siliwangi Soal Oknum TNI Ditembak Polisi Terkait Dugaan Perkosaan

BANDUNG – Kapendam III Siliwangi Kolonel Arm Robertson Ismail memberikan pernyataan soal oknum TNI yang ditembak Polisi Bandung Barat terkait dugaan perkosaan. Dalam pernyataannya, dia menyatakan, dari pemeriksaan Polisi Militer (POM), dugaan pemerkosaan sampai saat ini tidak terbukti. Hal itu disampaikannya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (26/3/2016).

“Kami heran kenapa di luaran berkembang dugaan pemerkosaan. Dari hasil penyelidikan, sejauh ini tidak ada tindakan pemerkosaan yang dilakukan dua anggota kami,” ujar Robertson, seperti dikutip dari detik.com, Sabtu (26/3/2016).

Menurut dia, dua anggota TNI anggota Yon Arhudri-3 dengan pangkat Prada itu mengenal perempuan yang disebut diduga korban pemerkosaan oleh kepolisian.

“Jadi mereka itu saling mengenal, tapi memang baru kenal malam itu. Sebelum peristiwa itu, mereka bertiga sempat jalan-jalan bersama. Mereka suka sama suka,” terang Robertson.

Soal kenapa perempuan itu ditinggalkan di jalan, hal itu menurutnya masih diselidiki. Namun terlepas dari tidak adanya dugaan pemerkosaan, kedua anggota TNI AD itu bersalah karena melanggar disipilin prajurit.

“Jam segitu masih berkeliaran di luar, itu sudah salah. Belum lagi, perkenalan mereka dengan perempuan itu juga, melanggar,” tegasnya.

Sementara itu anggota TNI yang terluka karena ditembak anggota Polsek Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, kini kondisinya sudah stabil. “Pelurunya sudah diangkat. Kini dalam masa pemulihan,” terang Robertson.

Lebih lanjut Robertson berharap pihak kepolisian juga memeriksa anggotanya yang telah melakukan penembakan. “Nanti kita akan konfrontir keterangan anggota kami dengan kepolisian, untuk mencari titik temu mengapa insiden (penembakan) ini terjadi,” tandas Robertson.

Sebelumnya diberitakan Anggota Polsek Cisarua Lembang menembak dua anggota TNI. Keduanya dikejar anggota polisi yang berpatroli. Kejar-kejaran di antara mereka menurut kepolisian karena ada teriakan minta tolong dari seorang perempuan di tengah jalan di Desa Jambudipa, Jumat dini hari, pukul 02.30 WIB.

Terlihat dua orang berlari dan kabur dengan sepeda motor. Anggota polsek yang tengah berpatroli mengejar mereka. Sempat dilepaskan tembakan peringatan sebelum akhirnya polisi menembak pria yang dibonceng, yang belakangan diketahui anggota TNI. (dtc/bay)

One comment

  1. Perlu diselidiki tuh pihak dr kepolisian kan ada sop nya untuk melakukan penembakan …kalo dianggap membahayakan / dpo / teroris n lainnya mungkin bisa ditembak …inikan baru teriakan pelaku kabur dikejar koq bisa main tembak aja…tolong pemberitaan selanjutnya harus jelas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*