KARAWANG – Abdul Hayat Meminta agar pemerintah Republik Indonesia memulangkan istrinya yang menjadi TKW di Abu Dhabi karena sering disiksa majikannya.
Diceritakan Andul Hayat, dirinya mendapat kabar dari isterinya lewat telepon, kalau dia sering disiksa majikannya. Isterinya bernama Eneng Siti Rubaedah Binti Baehaki. Selama bekerja di sana, dia tidak diperlakukan baik. “Istri saya sering cerita lewat telepon, dia sering disiksa majikannya,” katanya.
Dikatakan dia, istetrinya sering dijambak, disiram air cabe, dipukul sampai didorong-dorong. “Saya ingin istri saya pulang dengan selamat ke Indonesia,” katanya kepada JabarPublisher, Kamis 24/3/2016.
Eneng menjadi TKW berangkat pada April 2015 melalui PT Prima Syifa Nusantara, Codet, Jakarta Timur, Jalan Anggur Nomor 117. Pasalnya dia bisa berangkat melalui PT tersebut atas rekomendasi dari pejabat Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk disalurkan menjadi TKW ke Abu Dhabi.
“Sekarang sudah satu tahun di Abu Dhabi. Gajinya juga dibayar tidak sewajarnya. Dari Rp2,8 Juta, Rp1,8 Juta sampai Rp2 Juta. Pokonya tidak sewajarnya,” kata Abdul.
Abdul juga mengaku pernah melaporkan kepada Disnaketrans Januari 2016 lalu atas peristiwa yang menimpa istrinya. Namun sampai saat ini tidak ada tindak lanjut dari intansi ketenagakerjaan tersebut.
“Kata orang Disnaker sih suru tunggu saja. Mau sampai kapan saya nunggu? Istri saya disana disiksa terus-terusan sampai berat badan turun 40 kilogram,” ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, memberikan kabar juga kepadanya secara diam-diam dikamar mandi. Jika diketahui sang majikan melaporkan atas perbuatan tersebut, istri Abdul disiksa lebih parah lagi.
“Maka itu, saya sudah tidak tahan lagi supaya pulang saja ke Indonesia. Saya minta tolong agar pemerintah bisa bantu kepulangannya,” lanjutnya.
Selain itu, pejabat Disnakertans menyarankan Abdul agar hubungi PT Prima Syifa Nusantara. Saran itu dirinya lalukan mendatangi perusahaan penyalur TKW. “Akan tetapi, orang PT hanya menjawab istri saya kabur, makanya disiksa oleh majikan. Namun saat ditanya ke istri saya langsung dia tidak pernah kabur,” bebernya.
Demi keselamatan Eneng, dirinya minta bantuan kepada pemerintah serta pihak lain agar bisa pulang ke Indonesia dengan selamat.”Saya harap ada bantuan dari pemerintah dan semua pihak. Saya sudah mengeluarkan modal habis Rp2,6 juta kepada oknum, dengan alasan buat orang Imigrasi buat beli tiket pulang istrinya. Tapi sia-sia saja tidak ada hasil,” pungkasnya.(plz).