PURWAKARTA – Mobil Pusling Ormas Persaudaraan Muslimah Purwakarta, dilaunching, Minggu (20/3/2016). Acara yang digelar di halaman Kantor BKPP Jabar Wilayah II, sisi Selatan Situ Buleud Purwakarta itu tampak begitu meriah. Sekitar 200 orang tampak berjubel di arena acara.

Anggota DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya, saat memberikan sambutan
Selain warga, acara peluncuran Mobil Pusling Ormas Persaudaraan Muslimah Purwakarta juga dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya; Kepala BKPP Jabar Wilayah II Ir. Deddy Mulyadi; Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov Jabar, Dr. Hj. Nenny Kencanawati, M.Si; Ketua PW Ormas Salimah Jawa Barat Hj. Dra. Ani Rukmini, MM; Kepala Kantor Perpustakaan Daerah Purwakarta Nina Meinawati MSi dan Hastin Probo Esti, SPt., MM, Ketua PD Ormas Persaudaraan Muslimah Purwakarta.
“Launching ini istimewa. Karena mobil perpustakaan keliling bantuan Gubernur Jawa Barat ini adalah perpustakaan keliling pertama yang ditangani oleh non-pemerintah di Purwakarta,” ujar Anggota DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya, dalam sambutannya di acara launching.
Dalam kesempatan itu, politisi dari PKS itu juga menyampaikan, kalau Ormas Salimah sudah pada tepat melakukan pengajuan bantuan mobil tersebut. “Ormas Salamah sudah pada track yang tepat ketika memilih untuk ajuan berupa perpustakaan keliling,” katanya.
Sementara itu, Ketua Salimah Purwakarta menyampaikan tekadnya untuk di masa mendatang bekerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat untuk bersama-sama membangun minat baca dan memperluas wawasan anggota Salimah dan masyarakat.
Peresmian dilaksanakan dengan pelepasan balon dan atribut Ormas Persaudaraan Muslimah (Salimah) yang sebelumnya terikat pada kap depan mobil perpustakaan keliling ini.
Dalam arahannya, Kapala Bapusipda Prov Jabar menyampaikan optimimismenya kalau minat baca masyarakat Indonesia tidak rendah seperti yang disinyalir selama ini. “Insya Allah Bapusipda akan luncurkan program berupa 21st Century Libraries (membangun Perpustakaan abad 21) dengan penguatan 4 aspek. Yakni, people (SDM yg handal), messages (buku-buku yang ditampilkan mengikuti kebutuhan masyarakat abad 21), partners (bermitra dgn masyarakat pecinta buku), dan places (memiliki tempat yg nyaman utk pemustaka, jadi stigma bahwa perpustakaan hanya berupa tumpukan buku-buku harus dirubah menjadi tempat yang mampu membuat nyaman para pemustakanya),” ucapnya.
Acara dimulai jam 9 pagi ini berakhir jam 11 siang. Dalam acara, terlihat kegembiraan dari anak-anak yang hadir ketika pintu rak perpustakaan dibuka. “Semoga mereka kelak menjadi generasi pengganti yang lebih baik dibanding kita. Dan semoga kontribusi perpustakaan keliling ini mampu menjadi akseleratornya. Khusunya dalam skala Purwakarta,” sambung Abdul Hadi Wijaya. (bay)